Filipina Rencana Bangun Mushola di Setiap Fasilitas Publik

Negara dengan mayoritas penduduk beragama Katolik itu, memiliki sekitar lima persen umat muslim dari jumlah penduduknya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 12 Apr 2023, 03:00 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2023, 03:00 WIB
Bendera Filipina.
Bendera Filipina. (iStockphoto)

Liputan6.com, Manila - Pemerintah Filipina mengeluarkan rancangan undang-undang (RUU) baru yang berencana mendirikan mushola di fasilitas umum dan swasta di seluruh negara tersebut. Hal ini bertujuan untuk menarik lebih banyak wisatawan dari Timur Tengah.

Negara dengan mayoritas penduduk beragama Katolik itu, memiliki sekitar lima persen umat muslim dari jumlah penduduknya. Sebagian besar dari mereka tinggal di pulau Mindanao dan kepulauan Sulu, di selatan Filipina, serta di provinsi Palawan di tengah-barat. Demikian seperti dikutip dari laman Arab News, Selasa (11/4/2023). 

RUU itu diajukan di Kongres Filipina pada 8 Februari oleh anggota parlemen Mujiv Hataman dari Basilan di Daerah Otonomi Bangsamoro – daerah otonom yang sebagian besar Muslim di bagian barat daya pulau Mindanao.

Undang-undang yang diusulkan tersebut berusaha membangun setidaknya satu musala di setiap fasilitas publik, termasuk bandara, terminal transportasi, rumah sakit, kamp militer, serta mal, pabrik, dan perusahaan bisnis besar lainnya milik pribadi.

Pentingnya Fasilitas Musala

Ilustrasi masjid, Islam
Ilustrasi masjid, Islam. (Foto oleh David McEachan: https://www.pexels.com/id-id/foto/siluet-masjid-di-bawah-langit-berawan-pada-siang-hari-87500/)

Hataman menyampaikan pentingnya fasilitas musala di tempat umum. 

"Bagi umat Islam, fasilitas musala “sangat penting untuk menjalankan keyakinan Islam mereka secara bebas," kata Hataman, dengan alasan bahwa ruang tersebut harus tersedia di fasilitas yang dimaksudkan untuk penggunaan umum.

Menurut Hataman, ada pula faktor ekonomi yang perlu dipertimbangkan karena musala seperti itu dapat menarik wisatawan Muslim internasional.

"Ada banyak pengusaha dan pelancong Muslim," kata Hataman.

"Salah satu hal yang mendorong saya untuk mengajukan RUU adalah agar kami juga dapat menarik lebih banyak pengunjung karena kami juga memiliki banyak teman yang mengunjungi kami dan terkadang itu salah satu masalah mereka, menemukan restoran halal dan musala," tambahnya lagi. 

"Pengunjung Timur Tengah, seperti saat Ramadhan ini, banyak yang memilih ke Malaysia dan Indonesia karena ketersediaan mushola dan mereka juga memiliki industri halal yang kuat. Makanya, misalnya mal atau bandara, dan gedung pemerintahan, harus ada mushola," katanya

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya