Paus Fransiskus Sukses Jalani Operasi Hernia Selama 3 Jam

Operasi hernia terhadap Paus Fransiskus berlangsung pada Rabu (7/6/2023), selama tiga jam.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 08 Jun 2023, 06:33 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2023, 06:33 WIB
FOTO: Paus Fransiskus Pimpin Misa Malam Paskah Tanpa Jemaat
Paus Fransiskus menyampaikan pesan saat memimpin Misa Malam Paskah di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Sabtu (11/4/2020). Paus mengatakan bahwa ketakutan orang-orang saat ini sama seperti ketakutan para pengikut Yesus sehari usai diri-Nya disalibkan. (Remo Casilli/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Roma - Paus Fransiskus sukses menjalani operasi hernia dan menghilangkan jaringan parut pada Rabu (7/6/2023), isu kesehatan terbaru yang diderita pemimpin umat Katolik berusia 86 tahun itu setelah sebagian usus besarnya diangkat dua tahun lalu.

Vatikan mengatakan bahwa tidak ada kompilasi selama operasi yang berlangsung tiga jam, yang mengharuskan Paus Fransiskus dibius total. Paus Fransiskus diperkirakan akan tetap berada di RS Gemelli di Roma selama beberapa hari dan semua audiensi kepausan hingga 18 Juni dibatalkan.

Direktur Ilmu Perut dan Endokrin di RS Gemelli Sergio Alfieri, yang juga melakukan operasi usus besar terhadap Paus Fransiskus pada tahun 2021 menuturkan bahwa Paus Fransiskus sudah sadar, bahkan melontarkan candaan.

"Kapan kita akan melakukan yang ketiga?" ujar Sergio mengutip pernyataan Paus Fransiskus seperti dilansir AP, Kamis (8/6).

Selama operasi, dokter menghilangkan adhesi atau jaringan parut internal pada usus yang menyebabkan penyumbatan serta rasa sakit dalam beberapa bulan terakhir. Alfieri mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus telah menjalani operasi perut sebelumnya yang dirahasiakan sebelum tahun 2013 di Argentina, yang juga menyebabkan luka.

Operasi yang berlangsung tiga jam, disebut jauh lebih lama dari standar 60 hingga 90 menit, yang menurut dokter biasanya diperlukan untuk operasi hernia. Namun, Alfieri menegaskan bahwa jaringan parut dari operasi sebelumnya telah diangkat seluruhnya.

Menghabiskan lebih banyak waktu di bawah anestesi, ditambah dengan berada di ventilator begitu lama -pada seseorang yang kehilangan sebagian paru-parunya saat masih muda- dinilai sejumlah ahli dapat membuat Paus Fransiskus berisiko mengalami komplikasi pernapasan atau waktu pemulihan yang lebih lama dari perkiraan.

Pada akhir Maret, Paus Fransiskus juga masuk rumah sakit. Dia menghabiskan tiga hari di RS Gemelli akibat bronkitis dan dirawat dengan antibiotik intravena. Dia kemudian muncul pada 1 April dan mengatakan, "Masih hidup!"

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jadwal yang Padat

Paus Fransiskus
Paus Fransiskus melambaikan tangan saat memimpin Doa Angelus dari jendela studionya yang menghadap Lapangan Santo Petrus di Vatikan, Minggu (1/3/2020). Pemimpin umat Katolik itu untuk pertama kalinya tampil di muka publik dalam empat hari terakhir setelah tak enak badan. (Filippo MONTEFORTE/AFP)

Paus Fransiskus memiliki jadwal yang padat akhir-akhir ini. Pada Rabu pagi, Paus Fransiskus sendiri tampil dalam kondisi baik di Lapangan Santo Petrus. Dia mengelilingi alun-alun dengan mobil kepausan untuk menyapa umat. Sebelumnya, dia juga mengadakan dua pertemuan.

Vatikan mengonfirmasi, pada Agustus, Paus Fransiskus akan melakukan lawatan empat hari ke Portugal yang dijadwalkan pada minggu pertama bulan itu dan perjalanan panjang serupa ke Mongolia mulai 31 Agustus.

Sebagai penanda bahwa agendanya masih sesuai dengan jadwal, Vatikan pada Selasa (6/6) merilis rencana perjalanan kunjungan Paus Fransiskus ke Portugal untuk acara Hari Pemuda Sedunia dari 2 Agustus hingga 6 Agustus.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya