Rahasia Bangunan di Jepang Agar Tahan Diguncang Gempa Dahsyat, Ternyata Pakai Sistem Ini

Jepang terletak di wilayah yang aktif secara seismik dan rawan gempa bumi. Meskipun demikian, negara ini memiliki peraturan bangunan yang harus kuat.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 05 Jan 2024, 14:03 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2024, 14:03 WIB
Perumahan Konsep ala Jepang yang Dirancang Tahan Gempa
Beton concrete block yang siap dibangun tahan gempa di salah satu perumahan modern ala Jepang di kawasan Depok, Jawa Barat. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Tokyo - Jepang terletak di wilayah yang aktif secara seismik dan rawan gempa bumi. Meskipun demikian, negara ini memiliki peraturan bangunan yang harus kuat dan mengharuskan semua bangunan dibangun tahan terhadap gempa bumi.

Lewat kebijakan ini, Jepang mampu menghasilkan pembangunan beberapa bangunan paling tahan gempa di dunia.

Peraturan bangunan Jepang mempertimbangkan berbagai faktor seperti jenis tanah, kedalaman pondasi bangunan, dan ketinggian bangunan.

Hal ini juga mengharuskan bangunan memiliki struktur fleksibel yang dapat bergerak bersama tanah saat terjadi gempa, serta sistem peredam untuk meredam guncangan gempa, dikutip dari laman housingjapan.com, Jumat (5/1/2024).

Salah satu fitur utama bangunan Jepang adalah penggunaan bantalan isolasi seismik. Bantalan ini memungkinkan bangunan bergerak secara horizontal saat terjadi gempa bumi, sehingga mengurangi tekanan pada struktur dan meminimalkan kerusakan.

Selain itu, banyak bangunan di Jepang memiliki kerangka beton bertulang, yang memberikan stabilitas tambahan dan perlindungan terhadap keruntuhan.

Aspek penting lainnya dari bangunan tahan gempa di Jepang adalah penggunaan teknologi canggih. Bangunan dilengkapi dengan sistem peringatan dini yang dapat mendeteksi gempa bumi dan mematikan gas dan listrik secara otomatis untuk mencegah kebakaran.

Banyak bangunan juga memiliki sistem pemadam kebakaran otomatis dan penerangan darurat untuk menjamin keselamatan penghuninya saat terjadi gempa.

Aturan Inspeksi yang Ketat

Tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk mencari korban selamat gempa Jepang
Beberapa orang yang sebelumnya dilaporkan hilang telah ditemukan, namun lebih banyak lagi nama-nama yang masuk, kata para pejabat. (Kyodo News via AP)

Jepang juga memiliki peraturan bangunan dan sistem inspeksi yang ketat yang memastikan bahwa bangunan dibangun tahan terhadap gempa bumi dan bencana alam lainnya.

Selain itu, seluruh bangunan di Jepang wajib menjalani pemeriksaan keselamatan rutin setiap 10 tahun sekali untuk memastikan tetap tahan gempa dan aman untuk dihuni.

Hal ini membantu menjaga integritas struktural bangunan dan juga memberikan ketenangan pikiran bagi penghuni dan pemilik properti.

Sistem inspeksi dan peraturan bangunan yang komprehensif ini tidak hanya berlaku untuk konstruksi baru, tetapi juga untuk bangunan lama yang mungkin telah dibangun sebelum peraturan bangunan saat ini diterapkan. Oleh karena itu, meskipun suatu bangunan telah berumur beberapa dekade, namun jika telah menjalani pemeriksaan keselamatan dan renovasi yang diperlukan, bangunan tersebut dianggap aman untuk dihuni.

 

Komitmen Penuh dari Jepang

Ilustrasi bendera Jepang (AFP/Toru Yamanaka)
Ilustrasi bendera Jepang (AFP/Toru Yamanaka)

Singkatnya, komitmen Jepang dalam membangun bangunan tahan gempa, ditambah dengan teknologi canggih dan peraturan bangunan yang ketat, menjadi standar teladan di seluruh dunia.

Baik itu bangunan Jepang yang tahan gempa atau gedung pencakar langit Tokyo yang tahan gempa, perhatian terhadap detail dan fokus pada keselamatan terlihat jelas.

Pendekatan ini tidak hanya melindungi terhadap dampak langsung gempa bumi namun juga berkontribusi terhadap ketahanan jangka panjang dan keberlanjutan lanskap perkotaan Jepang.

Infografis Kunjungan Kenegaraan Kaisar Jepang Naruhito ke Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kunjungan Kenegaraan Kaisar Jepang Naruhito ke Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya