Liputan6.com, Kyiv - Perang antara Rusia dan Ukraina masih berlangsung. Terkini, serangan dari negara yang dipimpin Volodymyr Zelenskyy disebut menelan korban jiwa di pihak Moskow.
Para pejabat di kawasan Belgorod, Rusia, pada Rabu (12/6/2024), mengatakan bahwa serangan Ukraina menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai tiga lainnya.
Baca Juga
Sementara itu, mengutip VOA Indonesia, Kamis (13/6), Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan di aplikasi Telegram bahwa serangan itu menghantam Kota Shebekino, yang berlokasi dekat perbatasan Ukraina.
Advertisement
Gladkov mengatakan serangan itu juga merusak beberapa bangunan permukiman.
Militer Ukraina, Rabu (12/6), mengatakan menembak jatuh lima dari enam rudal dan seluruh dari 24 drone yang digunakan Rusia dalam serangan pada malam sebelumnya.
Pencegatan itu berlangsung di wilayah Dnipropetrovsk, Kharkiv, Kyiv, Poltava, Vinnytsia dan Zaporizhzhia.
Serangan tersebut terjadi sehari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berpidato di hadapan para anggota parlemen Jerman, berbicara mengenai riwayat panjang perang di Eropa yang menghalangi perdamaian untuk beberapa generasi warga Eropa.
"Itu sebabnya impian mengenai Eropa yang harus merupakan sebuah benua kebudayaan, benua manusia, benua yang tanpa perang, telah menjadi semakin kuat," kata Zelenskyy.
"Saya pribadi percaya pada Eropa yang seperti ini," lanjut Zelenskyy.
Menuntut Presiden Rusia Vladimir Putin
Pemimpin Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin harus dituntut pertanggungjawabannya atas perang Rusia vs Ukraina.
"Masa untuk berkompromi telah berakhir," kata Zelenskyy. "Ini berakhir persis ketika Putin mulai membakar kota-kota dan memberi penghargaan kepada para pembunuh, ketika ia memilih pembunuhan di atas kesepakatan."
Di tempat lainnya pada Selasa (11/6), Zelenskyy berbicara di konferensi rekonstruksi yang diselenggarakan Jerman, di mana ia menekankan perlunya pertahanan udara dan pembangunan kembali sistem energi Ukraina. Ia mengatakan serangan drone dan rudal Rusia telah menghancurkan separuh dari kapasitas pembangkit listrik negara itu sejak musim dingin lalu.
Ia mengatakan bahwa setelah dua tahun berperang, militer Ukraina menunjukkan kemampuannya mempertahankan garis depan dan mempertahankan akses ke Laut Hitam.
“Keuntungan strategis terbesar Rusia atas Ukraina adalah keunggulannya di angkasa. Rudal dan teror bomnyalah yang membantu pasukan Rusia maju di darat,” kata Zelenskyy. “Pertahanan udara adalah jawabannya.”
Ia mengatakan Ukraina berharap dapat menggalang bantuan miliaran dolar bagi keperluan militer dan infrastrukturnya.
Konferensi di Berlin berlangsung beberapa hari sebelum konferensi perdamaian di Swiss di mana 90 negara dan organisasi akan menyusun kerangka kerja untuk melaksanakan rencana perdamaian dan cara melibatkan Rusia dan Ukraina dalam proses perdamaian.
Rusia tidak menghadiri pembicaraan di Swiss.
Advertisement
Rudal Rusia Hantam Kampung Halaman Presiden Ukraina Tewaskan 9 Orang
Kampung halaman Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tak luput jadi sasaran serangan Rusia.
"Sedikitnya sembilan orang tewas dan 29 lainnya luka-luka dalam serangan rudal Rusia di Kota Kryvyi Rih di Ukraina selatan," kata pejabat setempat seperti dikutip dari BBC, Kamis (13/6/2024).
Kantor jaksa agung Ukraina mengatakan lima anak termasuk di antara korban luka setelah sebuah bangunan tempat tinggal dihantam pada hari Rabu (12/6). Sebelumnya, empat orang dilaporkan hilang.
Layanan darurat, polisi dan relawan kini menyisir reruntuhan. Anjing pencari telah dibawa ke tempat kejadian.
Kementerian Pertahanan Rusia sejauh ini belum mengomentari secara terbuka mengenai laporan serangan terhadap kampung halaman Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Kendati demikian Presiden Zelenskyy telah menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga dan teman para korban.
"Setiap hari dan setiap jam, teror Rusia membuktikan bahwa Ukraina – bersama dengan mitranya – harus memperkuat pertahanan udara [negara]," kata Zelenskyy.
Dalam sebuah video yang diposting oleh layanan darurat negara Ukraina DSNS, seorang wanita yang terluka terlihat dibawa dengan tandu dari reruntuhan.
Sementara itu, petugas pemadam kebakaran terlihat memadamkan api di daerah tersebut setelah serangan rudal.
Perang Ukraina: AS Cabut Larangan Pengiriman Senjata ke Brigade Azov yang Kontroversial
Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) mencabut larangan penyediaan senjata dan pelatihan kepada unit militer kontroversial Ukraina, Brigade Azov, yang merupakan kunci pertahanan Kota Mariupol. Hal tersebut dikonfirmasi Kementerian Luar Negeri AS pada hari Selasa (11/6/2024).
Brigade Azov adalah salah satu unit tempur yang paling efektif dan populer di Ukraina, di mana asal muasalnya adalah batalion sukarelawan yang menarik para pejuang dari kalangan sayap kanan dan mendapat kritik atas beberapa taktik yang mereka gunakan. AS telah melarang resimen tersebut menggunakan senjatanya, dengan alasan ideologi neo-Nazi dari beberapa pendirinya.
Anggota Brigade Azov saat ini, yang telah dimasukkan ke dalam Garda Nasional Ukraina sebagai Brigade Pasukan Khusus ke-12, menolak tuduhan ekstremisme dan hubungan apa pun dengan gerakan sayap kanan. Namun, Kremlin disebut telah memanfaatkan asal usul resimen tersebut dalam upayanya untuk menjadikan invasi Rusia sebagai pertempuran melawan pengaruh Nazi di Ukraina.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia mengambil pandangan sangat negatif terhadap keputusan AS. Dia menggambarkan Azov sebagai formasi bersenjata ultranasionalis dan menuduh pihak berwenang AS "siap menggoda neo-Nazi". Demikian seperti dilansir kantor AP, Rabu (12/6).
Undang-undang AS melarang pemberian peralatan dan pelatihan kepada unit militer asing atau individu yang diduga melakukan pelanggaran hak asasi manusia berat. Kementerian Luar Negeri AS mengatakan mereka tidak menemukan bukti adanya pelanggaran semacam itu.
"Ini adalah halaman baru dalam sejarah unit kami," tulis Brigade Azov di Instagram. "Azov menjadi lebih kuat, lebih profesional, dan bahkan lebih berbahaya bagi penjajah."
"Memperoleh senjata dan pelatihan Barat dari AS tidak hanya akan meningkatkan kemampuan tempur Azov, namun yang paling penting, berkontribusi pada pelestarian nyawa dan kesehatan personel."
Advertisement