Volodymyr Zelenskyy: Ukraina Siap Diskusi Perdamaian Asal Rusia Menarik Diri

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkap dalam KTT Perdamaian Ukraina yang menggalang dukungan internasional terhadap kemerdekaan Ukraina bahwa pihaknya siap berunding.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 17 Jun 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2024, 17:00 WIB
Volodymyr Zelenskyy Kembali Keliling Garis Depan Pertempuran Ukraina Timur
Volodymyr Zelenskyy mengunjungi wilayah Sumy di Ukraina utara, melanjutkan turnya selama beberapa hari terakhir di garis depan pertempuran skala penuh melawan Rusia. (AP Photo/Efrem Lukatsky)

Liputan6.com, Bern - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pihaknya siap mengadakan diskusi damai dengan Rusia segera, asalkan Moskow siap menarik diri dari seluruh wilayah Ukraina.

Kendati demikian, dalam penutupan KTT Perdamaian Ukraina yang diselenggarakan di Swiss, Zelenskyy menyebut bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan mengakhiri perang dan harus dihentikan "dengan cara apa pun yang kita bisa", baik dengan cara militer atau diplomatik.

Meski bantuan dari Barat tidak cukup untuk memenangkan perang Ukraina dan Rusia, Zelenskyy menyebut KTT itu telah menunjukkan bahwa dukungan internasional terhadap Ukraina tidak melemah.

Dilansir BBC, Senin (17/6/2024), pertemuan tersebut diakhiri dengan puluhan negara berkomitmen terhadap integritas wilayah Ukraina.

Dokumen akhir yang diadopsi juga menyatakan Rusia bersalah atas penderitaan dan kehancuran yang meluas akibat perang tersebut. Namun beberapa negara yang hadir termasuk India, Afrika Selatan, dan Arab Saudi tidak menandatanganinya.

Dokumen itu juga menyerukan agar kendali Ukraina dipulihkan atas pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang saat ini diduduki oleh Rusia.

KTT tersebut bertujuan untuk menciptakan dukungan seluas-luasnya bagi proses yang dapat membantu mengakhiri perang di Ukraina.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Zelenskyy Bersyukur Dapat Dukungan Internasional

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy KTT G7
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (tengah) berjalan ke sebuah mobil setibanya di Bandara Hiroshima untuk menghadiri KTT G7 di Hiroshima, Jepang, Sabtu (20/5/2023). (Kyodo News via AP)

Lebih dari 90 negara dan organisasi internasional menghadiri KTT Perdamaian tersebut. Namun, Rusia sebagai "tokoh utama" tidak diundang dalam pertemuan itu, sementara pendukung terbesarnya, China, juga tidak hadir sehingga menimbulkan keraguan terhadap efektivitas KTT tersebut.

Beberapa dari mereka yang berkumpul di resor Bürgenstock di Swiss bukanlah pendukung terdekat Ukraina, termasuk Arab Saudi, yang menteri luar negerinya telah memperingatkan bahwa Ukraina harus melakukan kompromi yang sulit, dan Kenya, yang menentang sanksi baru-baru ini terhadap Rusia.

Berbicara kepada wartawan setelah KTT tersebut, Zelenskyy mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin dunia yang hadir, dan mengatakan bahwa dia bersyukur mereka menunjukkan pendirian meskipun ada tekanan dari Rusia agar mereka menjauh.

"KTT ini menyatakan bahwa dukungan internasional [untuk Ukraina] tidak melemah," katanya, sambil mencatat bahwa negara-negara yang sebelumnya tidak terlibat dalam upaya diplomatik telah bergabung dalam proses tersebut.


Vladimir Putin Ungkap Syarat Akhiri Perang Rusia Vs Ukraina

Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Dok. Mikhail Metzel, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkap sejumlah syarat agar Moskow mau mengakhiri perangnya di Ukraina, termasuk menyerahkan seluruh empat wilayah yang diklaim oleh Moskow dan membatalkan upaya Ukraina bergabung dengan NATO.

Jelang konferensi perdamaian di Swiss, Putin pada Jumat (14/6) mengatakan persyaratan "akhir" perang Rusia dan Ukraina secara lebih rinci sejak ia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina lebih dari dua tahun lalu.

Selain harus menarik diri dari empat wilayah yang diduduki di Ukraina timur dan selatan, Putin mengatakan Ukraina harus melakukan demiliterisasi dan negara-negara Barat harus mencabut sanksi mereka terhadap Rusia.

Selengkapnya di sini... 

Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya