Liputan6.com, Jakarta Ada 72 orang di Depok, Jawa Barat yang saat ini terjangkit hepatitis A. Dari penelusuran yang dilakukan pemerintah, ada 40 siswa dan 3 guru dari SMPN 20 Depok yang terserang penyakit ini.
Kepala Sekolah SMPN 20 Depok Komar Suparman menjelaskan pada awalnya penyakit hepatitis A ini baru menjangkit beberapa siswa saja. Lalu, jumlah yang sakit bertambah banyak termasuk guru.
Baca Juga
"Mereka mengalami gejala letih, lemah, lesu, dan pusing," kata Komar seperti dikutip Antara, Jumat (22/11/2019).
Advertisement
Pihak pemerintah yakni Dinas Kesehatan Kota Depok dan Kementerian Kesehatan RI pun tengah bekerja sama untuk mencari dan menghentikan sumber penularan hepatitis A.
"Penjaja makanan juga diperiksa, teman-teman jangan lupa bahwa orang yang pertama itu harus dicari untuk menentukan sumber penularan, sehingga ini bisa menurun," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Wiendra Waworuntu ditemui Health Liputan6.com di Ponorogo pada Jumat (22/11/2019).
Saksikan juga video menarik berikut:
Tentang Hepatitis A
Hepatitis A merupakan infeksi akut di hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV) yang masuk dari mulut kemudian menginfeksi hati.
Masa inkubasi hepatitis A berlangsung selama 30 hari. Dimulai sejak virus masuk kedalam tubuh, baru kemudian timbul gejala-gejala hepatitis.
"Dimulai dari dia masuk virus ke dalam badan, kemudian timbul gejala, itu sekitar 30 hari," jelas Sekjen Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, Andri Sanityoso Sulaiman, dalam konferensi pers jelang Hari Hepatitis Sedunia yang ditemui di Kemenkes pada Juli 2019 lalu.
Umumnya gejala hepatitis A tidak dirasakan oleh sebagian orang, apalagi pada anak-anak. Gejala yang menyerupai flu biasa mengakibatkan orang tua tidak begitu memerhatikan kondisi ini.
Pengobatan yang dapat dilakukan bagi penderita hepatitis A dengan istirahat yang cukup, mengonsumsi banyak cairan, memenuhi nutrisi yang cukup, dan hindari suplemen atau obat-obatan yang dapat merusak fungsi hati. Bila perlu juga dirawat di rumah sakit.
Advertisement