USD Yogyakarta Bentuk Satgas PPKS Cegah Kekerasan Seksual di Kampus, Libatkan Dosen dan Mahasiswa

Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) untuk mencegah aksi kekerasan seksual di lingkungan kampus.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mar 2023, 17:05 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2023, 11:24 WIB
USD Yogyakarta membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual. (Istimewa)
USD Yogyakarta membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual. (Istimewa)

Liputan6.com, Yogyakarta - Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) untuk mencegah aksi kekerasan seksual di lingkungan kampus.

Satgas PPKS terdiri dari 25 anggota, dengan komposisi 14 mahasiswa, 10 dosen dan 1 tenaga kependidikan.

Rektor USD Yogyakarta Albertus Bagus Laksana atau Romo Bagus menyatakan, Pembentukan Satgas PPKS merupakan respons USD dalam menindaklanjuti Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan Tinggi.

"Selain itu, sebagai satu-satunya universitas Jesuit di Indonesia, pembentukan Satgas PPKS adalah implementasi dari Protokol Safeguarding dalam Karya Serikat Yesus Provinsi Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/3/2023).

Satgas PPKS bertugas untuk membantu pimpinan universitas dalam rangka pencegahan dan penanganan kekerasan seksual bagi warga kampus yang meliputi penyusunan pedoman pencegahan dan penanganan kekerasan seksual; sosialisasi pendidikan kesetaraan gender, kesetaraan disabilitas, pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi; melakukan koordinasi dalam pemberian pelindungan kepada korban dan saksi; serta melakukan survei kekerasan seksual dan melaporkan hasilnya kepada pimipinan.

“Tugas Satgas PPKS tidak sekedar mencegah dan menangani kekerasan seksual di lingkungan kampus, namun lebih daripada itu, membentuk kultur relasional manusiawi yang aman supaya kehidupan bersama menjadi utuh dan setiap individu dihargai martabatnya,” ungkapnya.

Tentang komposisi anggota Satgas PPKS yang 90% perempuan dan lebih banyak mahasiswa, Romo Bagus menyampaikan optimisme dan kegembiraannya.

“Ini adalah sebuah kenyataan di USD, yang sebenarnya justru menunjukkan komitmen kita tentang pemberdayaan kelompok yang seringkali menjadi kelompok yang termajinalkan, menjadi korban dalam relasi-relasi yang tidak adil, termasuk di dalamnya kekerasan seksual. Oleh karenanya kita mendukung penuh Satgas PPKS, karena usaha menciptakan budaya aman adalah tugas kita bersama” tegasnya.

Relasi yang Sehat

Miris, Tanah Timur Indonesia Darurat Kekerasan Seksual pada Anak
Ilustrasi kekerasan seksual pada anak. (Dok. Freepik)

Ketua Satgas PPKS USD, Ni Luh Putu Rosiandani menyampaikan, tujuan keberadaan Satgas yang secara resmi dilantik oleh pimpinan universitas dapat menguatkan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.

“Di USD sebelumnya sudah ada satgas sementara yang telah berproses untuk mengumpulkan berbagai informasi dan meletakkan dasar-dasar bagaimana kita akan bergerak menangani kasus kekerasan seksual," ujarnya.

Dengan pelantikan Satgas PPKS hari ini, dia berharap semakin dapat menciptakan kultur relasi yang sehat, aman dan nyaman bagi seluruh warga kampus.

 

Infografis: Deretan kasus kekerasan seksual di dunia pendidikan Tahun 2011 (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan kasus kekerasan seksual di dunia pendidikan Tahun 2011 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya