Liputan6.com, Jakarta Saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) dibuka naik Rp 180Â ke level Rp 770 per saham pada pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan data RTI, pada perdagangan saham, Selasa (8/4/2014), saham WTON sempat berada di level tertinggi Rp 885 per saham dan level terendah Rp 695 per saham. Saham WTON telah menguat sekitar 33,05% dari penetapan saham perdana di kisaran Rp 590.
Baca Juga
Transaksi perdagangan saham anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini cukup aktif ditransaksikan. Total frekuensi perdagangan saham mencapai 5.468 kali dengan nilai transaksi perdagangan saham Rp 210,5 miliar.
Advertisement
PT Wijaya Karya Beton Tbk mencatatkan saham perdana pada papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ketujuh pada 2014. Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk ini memakai kode saham WTON.
Mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan mencatatkan saham sebanyak 8,71 miliar saham. Jumlah saham yang dicatatkan itu terdiri dari saham yang ditawarkan sekitar 2,04 miliar dan jumlah pendiri sebanyak 6,67 miliar.
Produsen beton ini menetapkan harga saham perdana Rp 590 dengan nilai nominal Rp 100. Total dana yang diraup dari hasil penawaran saham perdana/initial public offering (IPO) sekitar Rp 1,2 triliun. Jadi kapitalisasi pasar terbentukk mencapai Rp 5,14 triliun.
Dari IPO ini, perseroan mencatatkan kelebihan permintaan dari saham yang ditawarkan 2,04 miliar saham menjadi 2,71 miliar saham. Jumlah pemegang saham tercatat mencapai 5.426 pihak.
Adapun pemegang saham setelah IPO dan pelaksanaan employee stock allocation (ESA) antara lain PT Wijaya Karya Tbk sebesar 60%, Koperasi Karya Mitra Satya sebesar 11,21%, Yayasan Wijaya Karya sebesar 0,98%, treasury stock sebesar 4,32%, masyarakat sebesar 22,76%, dan ESA sebesar 0,70%.
Perseroan mencatatkan laba bersih mencapai Rp 241,20 miliar pada 31 Desember 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 179,36 miliar. Pendapatan perseroan naik menjadi Rp 2,64 triliun pada 31 Desember 2013 dari tahun 2012 sebesar Rp 2,03 triliun.