Wall Street Berakhir Datar Terpicu Saham Teknologi dan Keuangan

Sektor teknologi pada indeks Nasdaq Composite berada di bawah tekanan sejak Pilpres AS pada 8 November.

oleh Nurmayanti diperbarui 15 Nov 2016, 04:32 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2016, 04:32 WIB

Liputan6.com, New York - Wall Street ditutup sedikit berubah setelah sempat menguat secara dramatis pada pekan lalu, seiring penurunan saham sektor teknologi yang mengimbangi kenaikan tajam pada saham keuangan.

Ini juga terpicu investor yang bertaruh jika Federal Reserve bakal menaikkan tingkat suku bunga ke posisi lebih tinggi.

Setelah perdagangan bergerak fluktuatif, pada akhirnya indeks Dow berakhir mencapai rekor tinggi. Sementara indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite merosot.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 21,03 poin atau 0,11 persen ke posisi 18.868,69. Sementara indeks S & P 500 kehilangan 0,25 poin atau 0,01 persen menjadi 2.164,2 poin dan Nasdaq Composite turun 18,72 poin atau 0,36 persen ke level 5.218,40 poin.

"Saya pikir semua yang kita lakukan adalah melakukan pemangkasan sedikit dari reli yang terjadi usai hasil pemilu pekan lalu," kata Mark Luschini, Kepala Strategi Investasi Janney Montgomery Scott di Philadelphia.

Sektor teknologi pada indeks Nasdaq Composite berada di bawah tekanan sejak Pilpres AS pada 8 November, karena investor memilih mengalirkan dananya ke sektor seperti keuangan, industri dan energi, dengan mengacu pada kebijakan yang bakal diambil Presiden terpilih Donald Trump.

Sementara indeks keuangan naik 2,3 persen, dengan pendorong terbesar dari Bank of America JPMorgan. Indeks telah meningkat 10,8 persen sejak munculnya harapan pemilihan akan mendorong deregulasi dan suku bunga yang lebih tinggi.

Demikian pula indeks teknologi S & P ditutup turun 1,7 persen. Indeks telah jatuh 3 persen sejak pemilu. Dengan saham Apple jatuh 2,5 persen dan diikuti Facebook dan Microsoft.

Investor bertaruh jika saham teknologi akan terlihat relatif kurang menarik jika Trump memenuhi janjinya selama kampanye untuk meninjau regulasi di bidang kesehatan dan sektor keuangan dan meningkatkan belanja pemerintah untuk infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Adapun sektor industri ditutup naik 0,4 persen, didukung prospek peningkatan pengeluaran infrastruktur.

Di sisi lain, Federal Reserve AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan Desember.

Sekitar 10 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, jauh di atas rata-rata 7,7 miliar untuk 20 sesi sebelumnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya