Jelang Libur Lebaran, IHSG Diproyeksikan Menguat Terbatas

Laju IHSG akan dipengaruhi baik sentimen global hingga domestik dari musim mudik Lebaran 2019.

oleh Bawono Yadika diperbarui 27 Mei 2019, 06:20 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2019, 06:20 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan menguat terbatas pada perdagangan saham hari ini. Laju IHSG akan dipengaruhi baik sentimen global hingga domestik dari musim mudik Lebaran 2019.

Senior Vice President Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial mengatakan, IHSG kemungkinan menguat terbatas di rentang level 6.050-6.100 imbas perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang dinilai akan berkepanjangan.

"Karena perang dagang AS-China seperti masih panjang sekali penyelesaiannya. Apalagi perdagangan bursa hanya tinggal 3 hari saja," terangnya kepada Liputan6.com, Senin (27/5/2019).

"Tetapi kalau pun menguat, sangat wise untuk saat ini mengumpulkan cash menjelang libur panjang karena pada umumnya fund-fund asing tidak suka libur panjang ketika masih pegang portofolio apalagi eskalasi perang dagang masih tinggi," tambah dia.

Sementara itu, Artha Sekuritas justru memproyeksikan IHSG akan tersungkur dari imbas perang dagang AS-China. Meski terkoreksi, pelemahan diperkirakan masih cukup kuat menembus ke level 6000.

"IHSG berpotensi mengalami pelemahan melihat tekanan dari sentimen global yang kembali memanas di kisaran 6.036-6.079," tutur Analis Artha Sekuritas Christoper Jordan.

Adapun pada hari ini pihaknya menyarankan investor untuk mengoleksi saham PT Medco Energy Tbk (MEDC), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Sedangkan Royal Investium Sekuritas merekomendasikan saham konsumer seperti PT JAPFA Tbk (JPFA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), hingga PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

 

Penutupan Pekan Lalu

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan saham Jumat ini. Sejak awal sesi perdagangan, laju IHSG sudah bergerak di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (24/5/2019), IHSG naik 24,65 poin atau 0,41 persen ke posisi 6.057,35.

IHSG sempat berada di level tertinggi 6.080,19 dan terendah 6.037,19. Sebanyak 212 saham menguat dan membawa IHSG ke zona hijau. Kemudian 183 saham melemah dan 136 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 357.056 kali dengan volume perdagangan 15,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,5 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 153 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.393.

Pada hari ini, sebagian sektor saham menguat. Saham infrastruktur catatkan penguatan terbesar sebesar 1,73 persen. Kemudian sektor aneka industri naik 0,82 persen, saham keuangan melonjak 0,50 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham BMSR naik 34,88 persen ke posisi Rp 116 per saham, saham PTSN mendaki 24,55 persen ke posisi Rp 1.040 per saham dan saham KONI menanjak 23,36 persen ke posisi Rp 264 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham TAXI turun 34,44 persen ke posisi Rp 59 per saham, saham CNTX merosot 22,37 persen ke posisi Rp 458 per saham, dan saham GOLD tergelincir 20,75 persen ke posisi Rp 420 per saham.

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia

Bank Indonesia (BI) kembali mencatat aliran modal asing masuk (inflow) ke dalam negeri. Inflow kembali membanjiri RI setelah sebelumnya tercatat terjadi outflow atau aliran modal keluar.

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyebutkan dalam tiga hari terakhir sudah tercatat sebanyak Rp 3,6 triliun modal asing yang masuk. Dia mengungkapkan aliran modal asing terutama masuk ke Surat Berharga Negara (SBN).

"Inflow asing ke SBN kemarin dalam satu hari kemarin net beli asing ke SBN Rp 1,75 triliun," kata dia saat ditemui di Masjid BI, Jakarta, Jumat (24/5/2019).

Sementara itu, pada hari sebelumnya net beli asing pada SBN adalah Rp 1,5tTriliun dan Rp 0,3 triliun.

"Di 2 hari sebelumnya Selasa, Rp 1,5 triliun dan Rabu, Rp 0,3 triliun dan dalam 3 hari hampir kurang lebih Rp 3,6 triliun inflow asing ke SBN," ungkapnya.

Dia menegaskan kondisi tersebut menandakan bahwa Indonesia masih menarik di mata investor sehingga mereka kembali menaruh modalnya di pasar domestik RI.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya