Wall Street Melesat Ditopang Laporan Keuangan Emiten

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 754,44 poin atau 2,43 persen menjadi 31.827,05.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Jul 2022, 06:58 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2022, 06:58 WIB
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melonjak pada perdagangan Selasa, 19 Juli 2022. Penguatan wall street seiring pelaku pasar bertaruh pada laporan laba perusahaan tercatat atau emiten yang kuat dan bertaruh pasar telah menemukan titik terendah.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 754,44 poin atau 2,43 persen menjadi 31.827,05, ditutup mendekati posisi tertinggi. Indeks S&P 500 menguat 2,76 persen ke posisi 3.936,69. Indeks Nasdaq menanjak 3,11 persen menjadi 11.713,15.

Rata-rata tiga indeks acuan berada di atas rata-rata pergerakan 50 harian untuk pertama kali sejak April 2022. Indeks pasar telah naik hampir 7,4 persen dari penutupan terendah pada 16 Juni 2022.

Investor bertaruh kalau saham telah mencapai titik terendah setelah penurunan tajam pada 2022. Kemudian sebagai putaran terakhir laporan laba menunjukkan bisnis bekerja melalui tekanan ekonomi lebih baik daripada yang ditakuti pada kuartal II 2022.

"Baik investor dan perusahaan mengharapkan inflasi panas, sehingga perusahaan yang berbicara tentang inflasi panas yang terjadi pada kuartal II bukanlah kejutan sama sekali," ujar Chief Investment Officer Bokeh Capital Partners, Kim Forrest seperti dikutip dari CNBC, Rabu (20/7/2022).

Ia menambahkan, hal mengejutkan adalah mereka mampu melewatinya dengan baik. Sentimen investor telah memburuk ke titik di mana beberapa sejumlah pihak di wall street bersiap untuk reli ke depan. Menurut survei Bank of America terhadap investor profesional pada Selasa, 19 Juli 2022, kepanikan investor mungkin telah meningkatkan peluang pembelian yang fantastis.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Alokasi Saham

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Survei Bank of America menemukan alokasi untuk saham dalam portofolio berada pada titik terendah sejak Oktober 2008, satu bulan setelah runtuhnya Lehman Brothers sementara kepemilikan tunai tertinggi sejak 2001.

"Fundamental buruk tetapi sentimen mengatakan saham/kredit reli dalam beberapa minggu mendatang,” tulis Chief Investment Strategist Bank of America’s Michael Hartnett.

Di sisi lain, dolar AS melemah membantu reli. Ini terutama berlaku untuk saham perusahaan teknologi dengan porsi besar alami penjualan oleh investor asing yang menerima pukulan dari laba dari dampak dolar AS yang menguat pada 2022.

Namun, beberapa analis terus merekomendasikan investor bersiap untuk lebih banyak kerugian di masa depan.

"Meskipun saya mengakui sentimen buruk dan kita bisa melihat reli besar taktis. Saat ini saya lebih peduli untuk melindungi sisi bawah daripada melewatkan sisi atas, secara agregat,” tulis analis Wedbush Kevin Merritt.

Sementara itu, semua sektor di indeks S&P 500 lebih tinggi pada perdagangan Selasa pekan ini. Layanan komunikasi dan industri memimpin kenaikan dengan menguat lebih dari tiga persen.

Laba yang Kuat

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Laporan laba yang solid mendorong saham banyak perusahaan, bahkan ketika dolar AS yang lebih kuat membebani hasil perusahaan lain.

Saham bank mengungguli dengan saham Truist Financial naik lebih dari 2 persen dan saham Citizens Financial Group menguat hampir dua persen. Saham Goldman Sachs naik sekitar 5,6 persen. Saham Bank of America dan Wells Fargo masing-masing naik sekitar 3,4 persen dan 4,2 persen.

Sementara itu, saham Halliburton naik 2,1 persen karena kenaikan tajam harga minyak pada 2022 membantu angkat keuntungan bagi perusahaan jasa ladang minyak pada kuartal terakhir.

Hasbro melaporkan laba per saham yang mengalahkan harapan analis. Meskipun pendapatan produsen mainan untuk kuartal sebelumnya sedikit di bawah harapan, berdasarkan perkiraan konsensus dari Refinitiv. Saham Hasbro naik 0,7 persen.

Saham IBM turun hampir 5,3 persen setelah perusahaan teknologi menurunkan perkiraan arus kas. Chief Finance IBM Jim Kavanaugh mengutip dolar AS dan penangguhan bisnis di Rusia pengaruhi arus kas itu. Namun, perusahaan melaporkan hasil pendapatan dan laba yang mengalahkan wall street.

 

Gerak Saham di Wall Street

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Saham Johnson and Johnson turun sekitar 1,5 persen setelah raksasa farmasi itu menyalahkan dolar AS yang lebih kuat dan memangkas panduan pendapatan dan laba setahun penuh. Perseroan melaporkan hasil pendapatan dan laba yang lebih baik dari perkiraan.

Pada Selasa pagi, 19 Juli 2022, sekitar 9 persen dari perusahaan S&P 500 telah melaporkan pendapatan kuartal II. Dari jumlah tersebut, sekitar dua pertiga telah mengalahkan harapan analis, menurut data FactSet.

Saham Netflix naik 5,6 persen menjelang laporan laba perusahaan streaming yang dijadwalkan setelah penutupan perdagangan. Pada pekan ini, Tesla, United Airlines, American Airlines, Snap, Twitter dan Verizon termasuk di antara mereka yang dijadwalkan untuk melaporkan kinerja keuangan.

“Perdagangan kemungkinan akan tetap sangat bergejolak, dengan lebih banyak reli pasar bearish, dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Chris Senyek dari Wolfe Research.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya