Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Selasa (4/4/2023). Penguatan IHSG ditopang mayoritas sektor saham yang menghijau dan bursa saham Asia melesat.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka melemah tipis ke posisi 6.827,03. Pada pukul 09.05 WIB, IHSG melesat 0,27 persen ke posisi 6.845. Pada pukul 09.27 WIB, IHSG tergelincir ke zona merah. Indeks LQ45 menguat 0,15 persen ke posisi 944,01. Sebagian besar indeks acuan bervariasi.
Baca Juga
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.859,69 dan terendah 6.827,37. Sebanyak 190 saham menguat dan 169 saham melemah. 207 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 72.124 kali dengan volume perdagangan 906,3 juta. Nilai transaksi harian Rp 583 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.944.
Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) kompak menghijau. Sektor saham energi menguat 1,11 persen, sektor saham industri bertambah 0,39 persen, sektor saham nonsiklikal menanjak 0,16 persen, sektor saham siklikal mendaki 0,06 persen.
Selain itu, sektor saham teknologi bertambah 0,93 persen, sektor saham infrastruktur melesat 0,26 persen dan sektor saham transportasi mendaki 0,30 persen.
Sementara itu, sektor saham basic turun 0,03 persen, sektor saham kesehatan melemah 0,10 persen, sektor saham keuangan susut 0,07 persen dan sektor saham properti tergelincir 0,03 persen.
Saham PGAS naik 0,37 persen ke posisi Rp 1.360 per saham, saham MTEL merosot 0,71 persen ke posisi Rp 700 per saham, saham GOTO tergelincir 0,91 persen ke posisi Rp 109 per saham, dan saham PGEO stagnan di posisi Rp 655 per saham.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup naik 0,3 persen ke posisi 6.827 pada Senin, 3 April 2023 di tengah perputaran pasar yang tipis. Saham-saham bank besar beragam dengan aliran dana investor asing yang masuk. Saham BBRI naik 1,5 persen, saham BMRI bertambah 1,5 persen, saham BBCA menguat 0,3 persen dan saham BBNI melemah 0,3 persen. Sementara itu, saham HMSP merosot 6,7 persen, saham GGRM tergelincir 3,2 persen dan saham UNVR terpangkas 1,4 persen.
Top Gainers-Losers pada 4 April 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham ALKA melonjak 15,24 persen
- Saham SWAT melonjak 16,07 persen
- Saham ATIC melonjak 11,67 persen
- Saham GDST melonjak 10,84 persen
- Saham SAGE melonjak 9,94 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham KONI melemah 6,94 persen
- Saham TCPI melemah 6,92 persen
- Saham KOBX melemah 6,87 persen
- Saham KBLV melemah 6,67 persen
- Saham SICO melemah 6,62 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham AISA tercatat 12.529 kali
- Saham SAGE tercatat 6.819 kali
- Saham GDST tercatat 6.440 kali
- Saham TRIS tercatat 3.899 kali
- Saham GTRA tercatat 3.891 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BMRI senilai Rp 80 miliar
- Saham ADRO senilai Rp 71 miliar
- Saham NATO senilai Rp 46,9 miliar
- Saham SAGE senilai Rp 42,4 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 33 miliar
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Ajaib Sekuritas prediksi IHSG bervariasi pada perdagangan Selasa, 4 April 2023. Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 6.774-6.880.
Dalam catatan Ajaib Sekuritas menyebutkan, tingkat inflasi dalam negeri periode Maret 2023 tumbuh di level 4,97 persen YoY, lebih rendah dibanding periode sebelumnya 5,47 persen YoY, dan di bawah konsensus pada kisaran 5,2 persen YoY.
Dalam periode bulanan inflasi tercatat lebih tinggi yakni 0,18% MoM, dibanding pada bulan sebelumnya yang tercatat 0,16 persen MoM, namun rilis di bawah consensus 0,3 persen MoM. Inflasi inti, tercatat menurun ke level 2,94 persen YoY, dibanding periode sebelumnya di level 3,09 persen YoY. Inflasi pada April 2023 diproyeksikan meningkat didorong oleh faktor musiman dalam momentum Ramadhan dan peningkatan harga transportasi.
Dari mancanegara, S&P Global Manufacturing PMI Final Amerika Serikat tercatat lebih tinggi pada level 49.2 untuk periode Maret 2023 dibanding periode sebelumnya yang tercatat di level 47.3.
Sementara itu, Data Manufacturing PMI Korea Selatan pada periode Maret 2023 tercatat turun ke level terendahnya selama 6 bulan yakni di level 47.6, lebih rendah dibanding periode sebelumnya yang tercatat di level 48.5 pada periode Februari 2023.
Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Berikut saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas:
1.HRUM
Buy : 1.485
TP : 1.535
Stop loss : 1.465
Bullish continuation, uptrend di atas MA-5, volume meningkat, stochastic goldencross di area oversold dan MACD bar histogram berada dalam momentum bullish yang terjaga.
Kinerja HRUM sepanjang tahun 2022 berhasil mencatat laba bersih yang tumbuh 305,97% yoy mencapai sebesar US$ 301,75 juta. Hal tersebut terdorong dari pertumbuhan revenue sebesar 169% yoy mencapai US$ 904,43 juta. Kenaikan harga komoditas karena permintaan di China dan India yang kuat menjadi katalis positif untuk HRUM.
2.TAPG
Buy : 645
TP : 665
Stop loss : 620
Bullish engulfing candle dengan volume yang tinggi indikasi tren bullish continuation. Stochastic goldencross di area netral dan MACD bar dan line indikasi masuk dalam momentum positif.
Kinerja TAPG sepanjang 2022 terpantau solid dimana laba bersihnya tumbuh 158 persen YoY mencapai sebesar Rp 3,08 triliun. Pendapatan tumbuh 48,96% YoY mencapai sebesar Rp 9,34 triliun. Saat ini secara valuasi menarik karena masih tergolong undervalue. PER TAPG 4,31x, lebih rendah dibanding PER hitoris rata2 2 tahun lalunya yakni 8,2x, dan dibawah peers nya AALI 9,13x, DSNG 6,15x, SIMP 5,25x.
3.LPPF
Buy : 5.050
TP : 5.225
Stop loss : 4.900
Bullish spinning top candle, uptrend di atas MA-5, MA-20 dan MA-50. Stochastic goldencross di area netral dan MACD bar maupun line dalam momentum positif.
Kinerja LPPF sepanjang tahun 2022 terpantau cemerlang dimana laba bersih tumbuh 51% YoY mencapai sebesar Rp 1,38 triliun. LPPF juga aktif melakukan ekspansi bisnis dengan menambah gerai baru di kota besar lainnya. LPPF akan membagi dividen dengan DPS Rp 525 per saham, dividen yield 10% dapat menjadi katalis positif pergerakan saham jelang cum dividen.
Advertisement