BEI Bantah Kabar GOTO Reverse Stock, Ini Penjelasannya

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, informasi reverse stock GOTO diedarkan oleh pihak yang tidak diketahui.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 08 Nov 2023, 12:46 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2023, 12:46 WIB
BEI Bantah Kabar GOTO Reverse Stock, Ini Penjelasannya
Manajemen BEI angkat bicara mengenai PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang dikabarkan bakal melakukan reverse stock. (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan kabar PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) bakal melakukan reverse stock adalah tidak benar alias hoax.  Lantaran, BEI tidak membuat surat pengumuman tersebut.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, informasi reverse stock GOTO diedarkan oleh pihak yang tidak diketahui. Sehingga, informasi tersebut tidak valid. 

Ia mengaku, pihaknya tengah berupaya mencari pihak yang bersangkutan. Sehingga, BEI mengetahui langkah apa yang bakal ditempuh ke depannya. 

Meski demikian, Nyoman mengatakan, BEI belum melayangkan sanksi bagi pelaku yang menyebarkan surat pengumuman terkait hoax tersebut. 

"Belum masuk ke sana dulu, itu nanti dulu," kata Nyoman saat ditemui di BEI, Selasa (8/11/2023). 

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dikabarkan bakal melakukan reverse stock. Kabar tersebut bahkan disampaikan seperti surat pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI).

Adapun yang dimaksud dengan reverse stock adalah penggabungan nilai nominal saham. Berdasarkan tangkapan layar yang tersebar, GOTO dikabarkan akan melakukan reverse stock berada. Ini mengingat, gambar tersebut berisikan surat pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nomor No. Peng-00123/BEI.POP/11-2023. 

Pengumuman tersebut pun menuliskan soal GOTO yang berencana melakukan reverse stock dengan nilai nominal baru sebesar Rp 450 per saham di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 8 November 2023. Sedangkan, di pasar tunai pada 10 November 2023. 

Bahkan, dalam pengumuman tersebut berisikan nama manajemen dari BEI, yakni Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan, Pande Made Kusuma Ari dan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3, Lidia M. Panjaitan. 

Meski demikian, terdapat hal yang janggal dari pengumuman BEI tersebut. Sebab, tidak ada tanda tangan dari manajemen serta surat tersebut mencatatkan tanggal penerbit surat pada 7 November 2023.

 

Respons GOTO

GoTo
Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Dengan demikian, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menegaskan, berita terkait GOTO akan melakukan reverse stock adalah tidak benar. 

"Berita ini tidak benar, Bursa akan mengeluarkan rilis untuk klarifikasi segera," ujar dia kepada wartawan, Senin, 6 November 2023.

Saat dikonfirmasi kepada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), manajemen perseroan juga menyebutkan kabar tersebut tidak benar.

“Informasi ini tidak benar, dan tidak berdasarkan pada keterangan yang disampaikan oleh perseroan baik secara privat maupun publik,” ujar Sekretaris Perusahaan GoTo Gojek Tokopedia, Koesoemohadiani  dikutip dari keterangan resmi kepada Liputan6.com.

Ia menuturkan, perseroan telah melaporkan hal ini kepada otoritas BEI dan kini tengah berkoordinasi bersama BEI untuk mengklarifikasi kebenaran terkait hal tersebut.

“Kami mengimbau masyarakat dan investor untuk lebih cermat dalam memastikan akurasi informasi dari sumber-sumber yang kredibel,” tutur dia.

Dikutip dari data RTI, pada penutupan perdagangan saham Senin, 6 November 2023, saham GOTO naik 8,57 persen ke posisi Rp 76 per saham. Saham GOTO dibuka naik satu poin ke posisi Rp 71 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 77 dan terendah Rp 67 per saham. Total frekuensi perdagangan 51.447 kali dengan volume perdagangan 116.464.888 saham dengan nilai transaksi Rp 843,4 miliar.

GOTO Batalkan Rencana IPO di Luar Negeri pada 2023, Ini Alasannya

Kolaborasi GoTo Digadang Perkuat UMKM
Sinergitas Gojek dan Tokopedia disebut-sebut mampu mendukung digitalisasi UMKM di Indonesia sehingga mampu memperluas jaringan pasarnya. (Dok: GoTo)

Sebelumnya diberitakan, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membatalkan rencana melepas saham perdana atau initial public offering (IPO) internasional. Langkah tersebut diambil seiring perseroan menyatakan telah memiliki modal cukup.

Mengutip dari keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk menyampaikan berdasarkan keterbukaan dalam prospektus IPO dan persetujuan pemegang saham yang diperoleh pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 30 Juni 2023 sehubungan dengan rencana perseroan untuk menggelar IPO internasional pada akhir Desember 2023. Namun, perseroan memutuskan tidak menempuh jalur IPO internasional.

"Mempertimbangkan memiliki modal yang cukup untuk menunjang usaha dan ekseskusi rencana bisnisnya yang didukung oleh saldo kas dan deposito jangka pendek yang solid Rp 25,2 triliun pada akhir kuartal III 2023, perseroan telah memutuskan untuk tidak menempuh jalur IPO internasional,” tulis Sekretaris Perusahaan GoTo Gojek Tokopedia, R.A Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi BEI.

Akan tetapi, jika perseroan memutuskan untuk menggelar IPO internasional pada masa mendatang, perseroan akan meminta persetujuan baru dari pemegang saham. Hal ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 

Sinergi Ekosistem

Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.
Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.

Perseroan menyebutkan, tingkat penggunaan bersih kas (Net Cash Burn) berkurang 76% dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga Perseroan memiliki modal lebih dari cukup untuk menjalankan kegiatan bisnisnya dan mengeksekusi rencana saat ini.

Perseroan juga memaparkan strategi memperluas pasar potensial (total addressable market atau TAM) melalui pengembangan produk dan layanan yang mampu menjawab kebutuhan konsumen yang lebih peka terhadap harga (price conscious customers).

“Sinergi ekosistem yang semakin kuat ini menjadi keunggulan kami di tengah kompetisi yang semakin ketat. Grup GoTo akan terus beradaptasi secara taktis serta di saat yang sama terus berinvestasi untuk mendukung strategi bisnis jangka panjang Perseroan,”

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 30 Oktober 2023, saham GOTO stagnan di posisi Rp 56 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 58 dan terendah Rp 55 per saham. Total frekuensi perdagangan 18.159 kali dengan volume perdagangan 58.864.796 saham. Nilai transaksi Rp 335,1 miliar.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya