Starlink Mau Masuk ke Indonesia, XL Axiata Minta Pemerintah Adil Soal Regulasi

XL Axiata tak keberatan jika layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk, Starlink, masuk ke Indonesia. Namun, ia menyebut pemerintah perlu adil soal regulasi demi kemajuan industri telekomunikasi.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 09 Okt 2023, 18:03 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2023, 18:02 WIB
SpaceX Luncurkan 60 Satelit Starlink ke Orbit
Roket Falcon 9 lepas landas dari Space Launch Complex 40 di Florida's Cape Canaveral Air Force Station, Amerika Serikat, Kamis (23/5/2019). SpaceX meluncurkan satelit Starlink ke orbit setelah batal melakukannya pada minggu lalu lantaran gangguan angin kencang. (AP Foto John Raoux)

 

Liputan6.com, Jakarta - Jaringan internet berbasis satelit milik Elon Musk disebut-sebut bakal masuk Indonesia. Hal ini turut menjadi perhatian operator seluler di Indonesia. 

XL Axiata menyebut pihaknya terbuka atas kerja sama dengan pemain baru. Namun, pemerintah perlu membuat keseimbangan atau level playing field antara operator dengan perusahaan-perusahaan telekomunikasi baru, seperti Starlink ini. 

"Jadi sebenarnya kami dari sisi operator tentu selalu terbuka atas kerja sama," kata Direktur & Chief Enterprise Business and Corporate Affairs XL Axiata, Yessie D Yosetya di sela acara ulang tahun XL Axiata ke-27 di Jakarta, Senin (9/10/2023).

"Tapi kalau melihat perkembangan dinamika dunia industri, yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan." 

Yessie melanjutkan, keseimbangan dimaksud misalnya ada operator baru, harus mempunyai keseimbangan dari sisi regulasi termasuk lisensi sebagai penyedia jejaring. 

"Yang kami bicarakan, peran pemerintah harus melihat industri mau tetap maju, perlu keseimbangan dalam ekosistem dan regulasi," katanya. 

Namun, Yessie tak menutup adanya kerja sama antarbisnis antara XL Axiata dengan Starlink. 

"Kerja sama bisa dalam berbagai bentuk, mulai dari penyediaan ground segment atau backhaul, dan lainnya," kata Yessie. 

Bos XL Axiata Tanggapi Isu Merger

<p>Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini di acara ulang tahun XL Axiata ke-27, Senin (9/10/2023). (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)</p>

Isu konsolidasi operator terus digaungkan setelah Indosat Ooredoo bergabung dengan Hutchison Tri Indonesia menjadi operator bernama Indosat Ooredoo Hutchison. 

Sementara, operator lainnya, XL Axiata digadang-gadang akan mengawinkan bisnis dengan Smart Telecom alias Smartfren.

Konsolidasi operator pun pun turut didorong oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi demi membuat industri telekomunikasi menjadi lebih sehat. 

Lantas, bagaimana tanggapan XL Axiata atas hal ini? Ditemui di momen ulang tahun XL Axiata ke-27, Senin (9/10/2023), Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini mengamini konsolidasi operator adalah hal yang baik untuk industri meski tak merujuk operator mana yang tengah jajaki upaya konsolidasi.

"Pak Menteri katakan idealnya ada tiga operator, jadi memang konsolidasi baik untuk industri dan bisa membuat industri lebih sehat," tutur Dian Siswarini. 

XL Axiata dan Pemegang Saham Jajaki Kemungkinan Konsolidasi

<p>Presdir sekaligus CEO XL Axiata Dian Siswarini bersama BOD XL Axiata di acara ulang tahun ke-27 XL Axiata, Senin (9/10/2023). (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)</p>

Ia lebih lanjut mengatakan, jumlah operator seluler saat ini masih terlalu banyak. Dan menurut Dian Siswarini XL Axiata dan pemegang saham terus menjajaki kemungkinan konsolidasi dari waktu ke waktu. 

"XL Axiata dan pemegang saham selalu menjajaki kemungkinan konsolidasi. Ibaratnya, perkawinan harus ada kata sepakat," kata Dian. 

Dian sendiri sebagai bagian dari manajemen XL Axiata menyebut, manajemen tidak banyak banyak terlibat dalam konsolidasi. 

"Jadi sampai saat ini sebagai manajemen tidak banyak terlibat karena yang terlibat share holder antara holder melakukan hal tersebut, kalau mau lebih lanjut informasinya lebih ke Axiata, kami XL support kalau terjadi konsolidasi," katanya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya