Rupiah Menguat Terdorong Kebijakan Stimulus The Fed

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.047 per dolar AS hingga 14.100 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 16 Jun 2020, 11:28 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2020, 11:25 WIB
Rupiah Menguat di Level Rp14.264 per Dolar AS
Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Selasa pekan ini. Stimulus Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) menjadi pendorong penguatan rupiah.

Mengutip Bloomberg, Selasa (16/6/2020), rupiah dibuka di angka 14.077 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.115 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.047 per dolar AS hingga 14.100 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih melemah 1,69 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.155 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.228 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat dipicu kebijakan stimulus baru oleh bank sentral AS The Fed.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston mengatakan, kebijakan The Fed dini hari tadi yang mengeluarkan kebijakan stimulus baru untuk membantu perusahaan AS melewati pandemi menjadi sentimen negatif bagi dolar AS sehingga mendorong penguatan rupiah.

"Kebijakan ini terlihat mendorong pelemahan dolar AS karena mendorong kenaikan likuiditas dolar AS," ujar Ariston dikutip dari Antara.

The Fed baru saja meluncurkan program pembelian obligasi perusahaan AS di pasar sekunder dengan anggaran hingga 750 miliar dolar AS.

"Stimulus bank sentral AS ini pun memberikan sentimen positif ke aset berisiko," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Prediksi Hari Ini

Rupiah Menguat Tipis atas Dolar
Petugas bank menghitung uang dollar AS di Jakarta, Jumat (20/10). Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih belum beranjak dari level Rp 13.500-an per USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut Ariston, aksi The Fed tersebut menutup sementara kekhawatiran pasar terhadap kenaikan penyebaran wabah dan gelombang kedua pandemi.

"Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS karena kebijakan The Fed tersebut," ujarnya.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini masih akan bergerak di kisaran 14.000 per dolar AS dan potensi pelemahan ke 14.150 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya