Cara Masak Cumi Tanpa Direbus, Bisa Empuk Cuma Pakai 2 Bumbu Dapur

Liputan6.com, Jakarta Bagi pecinta makanan laut, olahan cumi tentunya menjadi salah satu menu favorit. Meski begitu, metode pengolahannya yang kurang tepat, kadang menyebabkan tekstur cumi jadi alot. 

Namun, tak perlu khawatir lagi karena ternyata cukup menggunakan 2 bahan ini saja, hasil olahan cumi bisa lebih empuk meski tidak direbus dulu. Apa saja bahan dan bagaimana caranya?

Dirangkum dari akun TikTok @adepratiwiharahap pada Selasa (6/8/2024), berikut langkah-langkahnya.

Menurut penjelasan @adepratiwiharahap dalam video TikTok-nya, tidak perlu merebus cumi terlebih dahulu sebelum diolah menjadi berbagai menu masakan. Cukup gunakan baking soda dan garam, tekstur cumi bisa jadi lebih empuk.

Step pertama, cuci cumi hingga bersih. Masukkan ke wadah, kemudian, beri taburan garam dan satu baking soda masing-masing satu sendok teh. 

Step kedua, aduk cumi untuk meratakan garam dan baking soda tadi ke seluruh permukaannya. Setelah itu, remas-remas cumi hingga lendirnya keluar.

Step ketiga, setelah menghasilkan lendir, diamkan cumi sekitar 15 menit.

Terakhir, cuci cumi menggunakan air mengalir hingga terasa seluruh lendirnya bersih. Cumi pun siap dimasak tanpa perlu khawatir akan teksturnya yang alot atau keras.

Apabila cumi dimasak melebihi waktu 3 menit, konsistensinya akan menjadi terlalu kenyal dan keras seperti karet. Jika sudah terlanjur dimasak terlalu lama, solusinya adalah memasaknya lebih lama lagi, sekitar 30 menit, untuk mengembalikan kelembutannya. Tindakan ini penting dilakukan agar daging cumi dapat kembali empuk.

Dengan mengikuti prinsip tersebut, agar hidangan cumi tidak mengeras, cumi hanya perlu dimasak dalam waktu kurang dari 3 menit. Apabila sudah melebihi waktu memasak selama 3 menit, lanjutkan proses hingga mencapai 20-30 menit untuk memastikan daging cumi menjadi lembut kembali.

Rendam cumi terlebih dahulu agar aroma amisnya dapat dihilangkan. Penting untuk dicatat bahwa proses perendaman cumi tidak boleh dilakukan selama lebih dari 30 menit karena dapat mengurangi cita rasa alami cumi tersebut.

Makanan laut seperti udang, cumi-cumi, kerang, dan ikan mengandung protein yang sensitif terhadap panas. Jika dipanaskan kembali, protein ini dapat mengalami perubahan menjadi senyawa yang berpotensi berbahaya bagi tubuh, seperti nitrosamin dan histamin.

Walaupun telah dicuci dan dibersihkan, bau amis masih dapat tercium pada cumi-cumi. Ini bisa disebabkan oleh retaknya tabung tinta cumi-cumi karena terlalu lama terpapar udara. Maka dari itu, lebih bijak untuk memilih cumi-cumi yang tabung tintanya masih utuh, sebagai indikasi bahwa cumi-cumi tersebut masih segar dan belum terlalu lama diekspos.