Pusat Perbelanjaan di AS, Kanada, dan Inggris Dapat Ancaman Teror

Kelompok itu mendorong pendukungnya untuk melakukan sejumlah serangan terhadap pusat perbelanjaan di AS, Kanada dan Inggris.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Feb 2015, 05:41 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2015, 05:41 WIB
Al-Qaeda
(Foto: Therichest)

Liputan6.com, Washington - Pihak keamanan dalam negeri Amerika Serikat memperingatkan warganya untuk waspada karena muncul ancaman teror terhadap salah satu pusat perbelanjaan paling besar di negara itu.

Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Jeh Johnson mengatakan, dia memperlakukan secara serius ancaman dari al-Shabab, kelompok yang pendukung Al-Qaeda dan bermarkas di Somalia.

Dalam sebuah video, kelompok itu mendorong pendukungnya untuk melakukan sejumlah serangan terhadap pusat perbelanjaan di AS, Kanada dan Inggris.

Al-Shabab sendiri bertanggung jawab atas serangan mal Westgate di Nairobi pada 2013 yang menewaskan 67 orang.

Johnson mengatakan, ancaman tersebut adalah tahapan baru terorisme di mana serangan semakin banyak dilakukan pelaku mandiri di negaranya sendiri.

"Setiap kali sebuah organisasi teroris menyatakan serangan pada sebuah tempat tertentu, kami memperlakukannya dengan serius," kata Johnson seperti dikutip BBC, Senin (23/2/2015).

Lewat video itu, seorang pria dengan aksen Inggris dan penutup muka mendesak para pendukung al-Shabab untuk menyerang pusat belanja Barat milik Amerika atau Yahudi.

Dia secara khusus menyebut Mall of America di Minnesota --pusat perbelanjaan kedua terbesar AS-- West Edmonton Mall di Kanada, selain Oxford Street dan 2 pusat belanja Westfield di London. Koordinat bagi sejumlah sasaran muncul pada layar sementara kelompok itu menjelaskannya. (Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya