Liputan6.com, Jakarta - Kondisi di Laut China Selatan semakin tidak kondusif. Bahkan, Tiongkok dan sejumlah negara di Asia Tenggara terus melakukan tindakan provokatif di daerah tersebut.
Hal yang dilakukan negara-negara yang bertikai tersebut dikhawatirkan memperkeruh keadaan di Laut China Selatan. Melihat kondisi tersebut Indonesia segera turun tangan.
Menurut Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir, peran Indonesia di masalah Laut China Selatan sangat penting. Karena Indonesia akan berperan menjadi pihak yang akan menawarkan solusi dari pertikaian di perairan tersebut.
"Sebagai negara yang punya kontribusi, kami akan menjadi negara yang berperan aktif dalam mencari solusi dalam perselisihan di laut China Selatan," kata Fachir di Kantor Kemlu, Senin (11/5/2015).
Fachir menjelaskan, peran aktif yang diambil Indonesia dilakukan dengan dasar yang kuat. Hal ini karena pemerintah menginginkan adanya stabilitas di kawasan Asia.
"Kita akan terus (berperan aktif), dengan berbagai pendekatan dan forum, hampir semua forum kita gunakan, baik di forum-forum internasional, maupun workshop seperti ini, melibatkan semua stakeholders, akan kita lakukan terus sebagai bagian dari kontribusi kita (di Laut China Selatan)," jelas mantan Dubes RI di Mesir ini.
"Konflik bukan suatu solusi, (berupaya) agar semua menampilkan kepentingan bersama. Kepentingan bersama itu adalah stabilitas," pungkas Fachir.
Selama ini Laut China Selatan disengketakan sejumlah negara, termasuk Cina, dan beberapa negara ASEAN, yakni Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, dan Vietnam. Masing-masing negara mengklaim hak atas kawasan tersebut.
Baca Juga
Aksi China membangun pulau baru di Kepulauan Spratly menambah ketegangan di wilayah itu. (Tnt/Yus)
Advertisement