Bomber di Jerman Pernah Coba Bunuh Diri, Sakit Jiwa?

Berdasarkan keterangan pejabat Jerman, pelaku pernah dilaporkan mendapat perawatan kejiwaan di sebuah rumah sakit di Ansbach.

oleh Citra Dewi diperbarui 25 Jul 2016, 09:37 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2016, 09:37 WIB
Sebuah ledakan terjadi di salah satu bar di Ansbach, Jerman, dan menewaskan satu orang yang diduga pelaku
Sebuah ledakan terjadi di salah satu bar di Ansbach, Jerman, dan menewaskan satu orang yang diduga pelaku (Reuters)

Liputan6.com, Ansbach - Dalam beberapa hari terakhir Jerman dilanda ketegangan. Kali ini akibat ledakan di salah satu bar di Ansbach, Jerman.

Satu orang yang diduga pelaku ledakan tewas, sementara 12 lainnya terluka dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 22.00, Minggu 24 Juli 2016 waktu setempat.

Pejabat tinggi keamanan Bavaria mengatakan, pelaku ledakan Ansbach merupakan seorang pria berusia 27 tahun asal Suriah. Menurut informasi dari konferensi pers, pelaku telah tinggal di Jerman selama dua tahun.

Menteri Dalam Negeri Bavaria, Joachim Herrmann mengatakan dalam konferensi pers, permintaan suaka bomber tersebut ditolak pada satu tahun yang lalu. Demikian seperti dikutip dari The Guardian, Senin (25/7/2016).

Hermann mengatakan, walaupun suaka si pelaku ditolak, namun ia tetap diizinkan tetap berada di Jerman terkait situasi di Suriah.

Menurut Herrmann, sebelumnya pelaku telah mencoba dua kali bunuh diri. Namun ia menambahkan, tak jelas apakah bomber itu mencoba untuk membunuh dirinya sendiri, atau memang menargetkan orang lain dalam ledakan yang terjadi pada Minggu 24 Juli waktu setempat.

Berdasarkan keterangan pejabat, pelaku pernah mendapat perawatan kejiwaan di sebuah rumah sakit di Ansbach.

Dalam konferensi pers juga disebutkan, pekerja darurat berusaha menyelamatkan bomber, namun ia terluka parah dan meninggal.

Hingga saat ini kemungkinan hubungan ledakan tersebut dengan aksi terorisme belum diketahui pasti.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya