Liputan6.com, Kringa - Merujuk kepada novel 'Dracula' karya Bram Stoker, kita seringkali mengkaitkan vampir dengan kawasan Transylvania di Romania.
Ternyata, kisah-kisah vampir juga hadir dalam budaya-budaya lain. Salah satunya berasal dari Kroasia, sebuah negara di tenggara benua Eropa.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari Ancient Origins pada Rabu (14/9/2016), kisah Jure Grando berasal dari negeri Balkan itu. Legenda tersebut bahkan disebut-sebut sebagai kasus tertulis pertama di Eropa tentang vampirisme.
Menurut catatan tersebut, pada Abad ke-17 ada seseorang bernama Jure Grando yang tinggal di desa kecil bernama Kringa, bagian dari daerah Istria.
Tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan Grando. Mungkin saja ia adalah seorang warga biasa sebelum kematiannya. Beberapa sumber mengatakan bahwa pria itu memiliki perilaku yang bengis.
Pada 1656, Grando meninggal dunia dan disebut-sebut dimakamkan oleh Pastor Giorgio di taman pemakaman setempat.
Tapi, tak lama sesudah penguburan Grando, penduduk desa melaporkan bahwa mendiang terlihat berkeliaran di desa, bahkan mengetuk pintu-pintu beberapa rumah warga.
Johann Weichard von Valvasor, seorang ahli sejarah Carniola pada Abad ke-17, menyebutkan bahwa penduduk yang tinggal di pedesaan semenanjung Istria percaya adanya sejenis vampir yang dikenal dengan 'strigon'.
Makhluk itu dikenal sebagai arwah tukang tenung yang selama hidupnya menenggak darah anak-anak. Ketika meninggal, mereka menjadi 'strigon' gentayangan dan berkeliaran di desa-desa kira-kira pada tengah malam.
Dikisahkan juga bahwa 'strigon' ini memiliki kebiasaan mengetuk pintu rumah-rumah dan, dalam beberapa hari kemudian, orang yang ada di dalam tempat tinggal itu meninggal dunia.
Penjelasan Valvasor tersebut ditengarai cocok dengan kisah Jure Grando, atau mungkin saja justru berasal dari kisah Grando.
Valvasor lebih lanjut mengatakan bahwa jika ada orang yang meninggal ketika ada penampakan 'strigon' maka -- seperti yang dipercaya oleh warga desa -- orang itu telah disantap oleh makhluk abadi tersebut.
Incar Janda Muda dan Cantik
Valvasor juga menuliskan bahwa warga desa percaya 'strigon' punya kemampuan untuk mengendap-endap masuk ke ranjang warga untuk meniduri kaum wanita.
Menurut ahli sejarah alam tersebut, warga desa juga percaya bahwa 'strigon' berselera kepada para janda, terutama yang muda dan cantik.
Karena yakin sekali bahwa kegiatan jahanam menakutkan itu dilakukan oleh 'strigon', warga mencari-cari mahluk itu untuk membunuhnya.
Dalam kasus Jure Grando, vampir itu dikisahkan menebar teror di desanya sendiri selama 16 tahun sebelum diambil tindakan terhadapnya.
Pada 1672, kepala desa yang bernama Miho Radetić mengumpulkan sekelompok pria pemberani untuk memburu Grando dan menghentikan teror yang ditebarnya.
Sembilan pria itu pergi ke taman pemakaman setempat dan menggali kuburan Grando. Disebutkan bahwa mereka mendapati jasad almarhum masih utuh, yang dianggap sebagai bukti vampirisme.
Menurut suatu versi cerita, para pria ini lari ketakutan, tapi kemudian kembali ke kuburan Grando dengan dipimpin oleh sang kepala desa.
Kemudian mereka, atau seorang pemuka agama yang menjadi bagian rombongan, mencoba mengusir vampir itu dengan menyebut nama Tuhan berkali-kali. Namun, itu sia-sia.
Mereka kemudian mencoba menikam lambung vampir itu menggunakan batang kayu. Gagal juga, karena pasak kayu itu gagal tembus.
Kemudian, seorang di antara mereka -- yang oleh suatu sumber disebut bernama Stephen Milasić -- memenggal kepala Grando menggunakan kapak.
Dikisahkan bahwa vampir itu terdengar menjerit dan darah muncrat keluar dari lehernya. Mereka kemudian menutup lagi kuburan dan itulah akhir kisah Jure Grando.
Walau begitu, kisah vampir Kroasia bernama Jure Grando belum pupus sepenuhnya. Pada 2006, dilaporkan adanya sejumlah upaya untuk mengajak penduduk Kringa menghidupkan lagi legenda Jure Grando.
Pada zaman modern ini, warga desa tidak lagi melihat vampir itu sebagai sumber ketakutan, tapi sebagai sumber pemasukan dari industri wisata. Mereka berharap dapat menggunakan kisah ini sebagai cara menarik wisatawan ke desa mereka.
Vampir juga konon menghuni Polandia. Sebelumnya, para arkeolog menemukan 'kuburan vampir' di kota Kamien Pomorski. Di sebuah area pemakaman kuno dekat gereja. Â
Jasad dalam makam tersebut diyakini berasal dari Abad ke-16. Cara pemakamannya mirip penguburan 'vampir' serupa yang ditemukan sebelumnya.
Â
Tanda yang paling jelas adalah pancang di kaki mendiang. Sejumlah jasad orang diduga vampir kerap ditemukan dalam kondisi terpaku ke tanah, untuk mencegahnya bangkit dan menghantui warga.
Penanda lain ada pada bagian mulut. Tak ada gigi di sana, juga ditemukan batu bata yang dijejalkan -- diduga digunakan untuk menghentikan si terduga vampir bangkit dari kubur dan menancapkan gigi ke leher korban, lalu mengisap darahnya.
Advertisement