1-11-1952: 'Horor' Uji Coba Bom Nuklir Hidrogen Pertama Milik AS

Uji coba bom hidrogen pertama di dunia, Ivy Mike, dilakukan di Atol Eniwetok, yang terletak di kawasan Pasifik. Mengubah pulau jadi kawah.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 01 Nov 2016, 06:00 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2016, 06:00 WIB
Uji coba bom hidrogen pertama AS, Ivy Mike, pada 1 November 1952 di Pulau Eniwetok menghasilkan awan jamur
Uji coba bom hidrogen pertama AS, Ivy Mike, pada 1 November 1952 di Pulau Eniwetok menghasilkan awan jamur (Reuters)

Liputan6.com, Washington, DC - Tanggal 1 November 1952 merupakan salah satu momen bersejarah bagi Amerika Serikat (AS). Negeri Paman Sam ketika itu berhasil melakukan uji coba bom hidrogen pertama di dunia, Ivy Mike. Uji coba ini dilakukan di Eniwetok, sebuah pulau karang atau atol di kawasan Pasifik.

Pada pukul 07.15 waktu setempat, di Pulau Elugelab, Ivy Mike  diledakkan dari sebuah kapal kontrol. Ledakan terjadi dahsyat. Egulab hancur seketika, meninggalkan kawah selebar 1.920 meter dan sedalam 48 meter.

"Tembakan itu, yang disaksikan dari sejumlah kapal, tak gampang dijelaskan. Disertai dengan cahaya cemerlang, gelombang panas dirasakan langsung pada jarak 30-35 mil. Bola api besar muncul di cakrawala seperti matahari ketika setengah perjalanan menuju puncak," demikian dilaporkan dalam dokumen militer, seperti dikutip dari Time.

Sementara, dalam cerita sampul setelah uji coba diumumkan ke publik. Time mendeskripsikan efeknya, "kekuatan dan horor bom atom memasuki dimensi baru...ledakan pertama H-blast (Operation Ivy) mengubah pulau pasir bernama Elugelab menjadi kawah bawah laut."

Seperti dikutip dari Wikipedia, ledakan Ivy Mike disebut-sebut setara dengan ledakan 10 megaton TNT. Uji coba tersebut membuat AS sedikit lebih unggul dari Uni Soviet dalam perlombaan senjata nuklir kala itu.

Peristiwa uji coba itu sebenarnya terjadi tak lama setelah Uni Soviet menggelar uji coba bom atom pertama pada 1949. Tak mau ketinggalan dengan seterunya, Negeri Paman Sam pun segera mempercepat program untuk mengembangkan tahap berikutnya dalam persenjataan bom atom, yaitu bom termonuklir.

Bom termonuklir atau bom hidrogen atau kerap pula disebut H-bomb mendapatkan energi melalui fusi atom. Sementara bom atom mendapatkan energinya melalui fisi atom.

Fusi dan fisi merupakan jenis reaksi berbeda yang melepaskan energi atom. Dalam fisi, sebuah atom dibelah menjadi dua atau lebih sehingga atom menjadi lebih ringan. Fusi adalah kebalikannya, terjadi ketika dua atau lebih atom dilebur menjadi satu sehingga menciptakan atom yang lebih besar dan berat.

Mekanisme kerja bom hidrogen menghasilkan sebuah ledakan yang disebut 1.000 kali lebih dahsyat dibanding perangkat nuklir konvensional.

Salah satu 'bapak' bom atom, J. Robert Oppenheimer termasuk orang yang menentang pengembangan bom hidrogen. Oppenheimer memang sempat ditunjuk oleh Presiden Franklin D. Roosevelt untuk menjabat sebagai direktur pada proyek pengembangan bom atom serta senjata lainya di markas penelitian di Los Alamos, New Mexico.

Sementara itu penelitian lainnya juga berlangsung di Columbia University, University of Chicago, dan Oak Ridge, Tennessee. Saat penelitian bergulir, Oppenheimer mengundang sejumlah ahli fisika papan atas.

Mereka diajak bekerja sama membuat bom atom. Namun dari sekian banyak ahli fisika yang hadir, yang terpilih hanya 3.000 orang., selanjutnya mereka tergabung dalam satu tim yang diketuai Oppenheimer.

Dan akhirnya pada 16 Juli 1945 atau tiga tahun setelah penelitian dilakukan, Oppenheimer menyaksikan uji coba bom atom pertama di gurun New Mexico.

Banyak yang menilai, ledakan itu akan merubah sejarah dunia untuk selamanya. Dan dugaan tersebut terbukti karena selang sebulan setelah uji coba dilakukan, dua bom atom menghanguskan Hirosima dan Nagasaki, membunuh ratusan ribu orang.

Keadaan ini membuat Jepang harus menyerah dan mundur dari Perang Dunia II pada 10 Agustus 1945. Meski dikecam kejam karena telah membunuh ratusan ribu jiwa, bom atom temuan Oppenheimer dinilai memiliki sisi positif, yaitu mampu mengakhiri perang global yang telah berlangsung lama.

Namun bagaimana pun, belakangan Oppenheimer menyesali pekerjannya. Ia menyerukan agar energi atom dimanfaatkan untuk kepentingan damai.

Sikapnya ini membuat kesetiaan dan kredibilitasnya dipertanyakan Washington sehingga menyebabkan ia harus kehilangan jabatan sebagai penasihat pemerintah AS di bidang keamanan.

Ketika perang usai, Oppenheimer tetap 'menekuni' bidang ini. Ia terpilih sebagai ketua Komisi Energi Atom AS. Tapi penolakannya terhadap pengembangan bom hidrogen kembali dipersoalkan. Ia dianggap pengkhianat dan diadili pada 1953.

Meski Oppenheimer terbukti tidak bersalah, namun kontrak dan perlindungan keamanannya sebagai ketua Komisi Energi Atom AS dicabut.

Tak lama setelah AS, giliran Rusia yang melakukan uji coba bom hidrogen pada 1953. Lantas, pada akhir 1970-an, diketahui telah ada tujuh negara yang telah mengembangkan bom hidrogen. Saat ini perlombaan senjata nuklir dunia telah sampai pada langkah yang sangat menakutkan, yang melecut dugaan perang global atau Perang Dunia III bisa saja terjadi.

Dalam peristiwa berbeda, tepatnya 1 November 1982, perusahaan automotif, Honda, tercatat sebagai pabrikan mobil Asia pertama yang berproduksi di AS. Mobil pertama yang diproduksi di pabrik yang terletak di Marysville, Ohio, adalah Honda Accord.

Uni Eropa juga mencatat sejarah penting pada 1 November 1993. Hari itu Perjanjian Maastricht, yakni pembentukan Uni Eropa yang mendorong pembentukan mata uang tunggal resmi diberlakukan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya