Liputan6.com, Azaz - Sebuah truk bahan bakar meledak di Azaz, yakni kota yang dikuasai pemberontak di dekat perbatasan Turki-Suriah, pada Sabtu 7 Januari 2017.
Menurut Observatory for Human Rights, peristiwa yang terjadi di dekat pasar dan di depan sebuah gedung pengadilan itu menewaskan setidaknya 48 orang, di mana diperkirakan jumlahnya akan bertambah.
Baca Juga
Sementara itu kelompok aktivis lain, termasuk Azaz Media Center, menyebut korban tewas mencapai 50 orang.
Advertisement
Syrian Observatory mengatakan, ledakan tersebut dilakukan oleh kelompok pemberontak. Namun terdapat dugaan lain yang menyebut bahwa peristiwa itu dilakukan oleh ISIS.
Dikutip dari Al Jazeera, Minggu (8/1/2017), Azaz merupakan daerah kekuasaan pemberontak Suriah yang didukung Turki, di mana pihak tersebut terlibat dalam operasi besar yang bertujuan untuk menumpas ISIS dari wilayah perbatasan.
Hingga berita ini diturunkan, tidak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan Suriah itu.
"Azaz merupakan kota yang sangat strategis. Itu merupakan daerah kekuasaan ISIS sejak 2013, namun kelompok itu dipukul mundur oleh Tentara Pembebasan Suriah baru-baru ini. ISIS berusaha untuk tetap bertahan di sana," ujar seorang jurnalis Al Jazeera, Hashem Ahelbarra.
Banyak pemberontak dan warga yang keluar dari Aleppo selama terjadi serangan besar pada akhir 2016 bermukim di Azaz.
Ledakan yang terjadi pada Sabtu lalu terjadi di tengah-tengah gencatan senjata yang diberlakukan di Suriah.
Gencatan senjata tersebut dinegosiasikan oleh Rusia yang menjadi sekutu pemerintah Suriah, dan Turki yang menjadi pendukung kelompok pemberontak.
Lebih dari 310.000 orang tewas di Suriah sejak konflik yang dimulai dengan protes anti-pemerintah meletus pada Maret 2011.