Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal menyampaikan apresiasi kepada Paus Fransiskus atas solidaritasnya terhadap umat Islam. Dino yang juga merupakan mantan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) itu bertemu dengan Paus Fransiskus pada 14 Januari 2017 di Vatikan.
"Saya sampaikan kepada Paus Fransiskus bahwa sebagai seorang muslim saya sangat berterima kasih atas semangat perdamaian dan persaudaraan yang secara konsisten beliau tunjukkan terhadap umat Islam sedunia, termasuk juga dalam mendukung kemerdekaan Palestina," ujar Dino dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com pada Minggu, (15/1/2017).
Baca Juga
Ditegaskan Dino, semangat Paus tersebut merupakan fondasi penting untuk membangun perdamaian dunia. Pertemuan Dino dengan Paus Fransiskus dilakukan dalam kapasitasnya sebagai pendiri FPCI dan juga sebagai peserta dialog Global Foundation yang membahas isu globalisasi serta tantangan lainnya yang dihadapi dunia.
Advertisement
Dalam pertemuan tersebut hadir pula mantan menteri perdagangan RI, Mari Pangestu, mantan Ketua Partai Buruh Inggris, Ed Miliband, eks PM Australia, Kevin Rudd dan sejumlah tokoh dunia lainnya.
Sehari sebelum bertemu dengan Paus Fransiskus, Dino lebih dulu bertatap muka dengan Romo Markus Solo. Ia merupakan satu-satunya orang Indonesia yang menjadi pejabat di Vatikan. Romo Markus Solo bertugas menangani interfaith dialog di Asia Pasifik.
"Saya sempat merinding mendengar cerita Romo Markus, bagaimana Paus Fransiskus mengubah tradisi Kamis Putih di Vatikan. Tadinya, setiap Kamis Putih, Paus biasanya membasuh kaki sejumlah penganut Katolik. Namun belakangan Paus Fransiskus bepergian ke luar Vatikan dan mengunjungi penjara. Di sana, ia membasuh kaki para tahanan, tidak hanya yang beragama Katolik, namun juga agama lainnya termasuk Islam," jelas Dino.
Lebih lanjut Dino menjelaskan bahwa Paus Fransiskus tidak hanya membasuh kaki mereka, namun juga menciumnya.
"Ini adalah hal yang luar biasa dan tidak pernah terjadi sebelumnya, di mana seorang Paus membasuh dan mencium kaki seorang muslim. Ini mencerminkan toleransi dan kesungguhan Paus Fransiskus untuk melayani umat manusia tanpa pandang bulu. Sikap demikian pula seharusnya menjadi inspirasi bagi pemeluk dan pemimpin agama lain," imbuhnya.