Terkait Pelantikan Donald Trump, Begini Sikap Paus Fransiskus

Paus Fransiskus sejauh ini mengkritik kebijakan Trump yang hendak membangun dinding pembatas antara AS-Meksiko.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 22 Jan 2017, 15:21 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2017, 15:21 WIB
Paus Fransiskus
Paus Fransiskus (Huffington Post)

Liputan6.com, Vatikan City - Paus Fransiskus memperingatkan bahwa saat ini fenomena populisme tengah meningkat. Menurutnya, hal tersebut berpotensi melahirkan krisis politik yang berujung pada munculnya diktator seperti Adolf Hitler.

Disinggung, apakah ia mengkhawatirkan fenomena populisme yang terus meningkat, Paus Fransiskus mengatakan, krisis memprovokasi ketakutan.

"Menurut saya, contoh paling jelas soal populisme di Eropa adalah di Jerman pada tahun 1933," jelasnya seperti dilansir BBC, Minggu, (22/1/2017).

"Jerman hancur, harus dibangun kembali. Untuk menemukan identitasnya, dibutuhkan seorang pemimpin yang memulihkan karakter dan datanglah seorang pemuda bernama Adolf Hitler yang mengatakan, "saya bisa, saya bisa". Lantas, Jerman pun memilih Hitler. Dia tidak mencuri kekuasaan, orang-orang yang memilihnya, namun belakangan dia menghancurkan mereka," ujar Fransiskus.

Pernyataan Paus Fransiskus itu muncul di laman surat kabar Spanyol, El Pais dan terbit di sela-sela pelantikan Donald Trump sebagai presiden ke-45 Amerika Serikat (AS).

Terkait dengan Trump, Paus Fransiskus mengatakan, masih terlalu dini untuk menilai pemimpin baru AS tersebut. Ia menegaskan akan terlebih dulu melihat apa yang akan dilakukan Trump.

"Saya tidak suka menghakimi orang lain secara prematur. Kita akan melihat bagaimana dia bersikap, apa yang dilakukannya, dan barulah saya akan memberikan komentar," tegas Paus Fransiskus.

Sejauh ini, Paus Fransiskus bertentangan dengan kebijakan Trump yang akan membangun dinding pembatas antara AS-Meksiko untuk mencegah masuknya imigran ilegal. Lebih kerasnya lagi, ia menggugat iman Kristen Trump terkait hal ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya