Foto Perempuan Muslim Tenangkan Nenek yang Terjatuh jadi Sorotan

Foto perempuan muslim memegangi tangan seorang wanita tua yang terjatuh di sebuah bus menjadi perbincangan di media sosial.

oleh Citra Dewi diperbarui 11 Jun 2017, 19:12 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2017, 19:12 WIB
Perempuan muslim tenangkan nenek
Foto yang memperlihatkan perempuan muslim yang menenangkan seorang nenek di sebuah bus menjadi soroton di media sosial (Facebook/Hamza O Bakri)

Liputan6.com, London - Foto perempuan muslim memegangi tangan seorang wanita tua yang terjatuh di sebuah bus baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Perempuan yang mengenakan cadar dan tak disebutkan namanya itu bepergian menggunakan bus E11 di London Timur. Kala itu, seorang perempuan berusia 84 tahun terjatuh dan kepalanya terjepit di antara pintu dan sebuah tiang logam.

Pria yang mengambil foto itu dan menyaksikan apa yang terjadi, Hamza O Bakri, menceritakan kejadian tersebut di halaman Facebook-nya.

"Seorang perempuan berusia 84 tahun baru saja terjepit di antara pintu dan tiang logam di bus E11 dari Ilford menuju Barking, dan perempuan muslim itu memegangi tangannya dan menenangkannya selama 20 menit sampai ambulans tiba," tulis Hamza.

"Ini adalah Islam yang sebenarnya," lanjut Hamza.

Hingga kini, posting-an itu telah dibagikan lebih dari 41.000 kali.

"Aku rasa orang-orang di Inggris benar-benar harus sadar, bukan agama yang menyebabkan perang, ini adalah politik yang kita pilih, aku hanya berharap perempuan yang terluka itu telah membaik," ujar salah seorang pengguna Facebook.

"Orang-orang perlu menyadari bahwa para teroris bukanlah muslim...muslim sejati sebenarnya orang-orang yang sangat indah," tulis salah seorang pengguna Facebook bernama Bethany Roberts.

Menurut Hamza, pada saat itu pengemudi bus melintasi sebuah gorong-gorong yang menyebabkan kendaraan berayun dan membuat perempuan tua itu jatuh.

Dikutip dari Independent, Minggu (11/6/2017), data Metropolitan Police mengungkap, kejahatan kebencian berlatar Islamofobia meningkat lima kali lipat setelah terjadi serangan di London Bridge.

Jumlah insiden berlatar rasisme yang tercatat tiga hari setelah serangan itu terjadi 54 kali, meningkat 40 persen dari rata-rata harian pada saat yang sama tahun lalu.

"Salah satu hal terbesar tentang London adalah persatuan kita dalam menghadapi kesulitan -- dan itu tidak akan berubah setelah terjadinya serangan mengerikan ini," ujar Wali Kota London Sadiq Khan menanggapi teror London Bridge.

Khan mendorong anggota masyarakat untuk melaporkan kejahatan berlatar kebencian kepada polisi.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya