Liputan6.com, Toronto - Seorang sniper dari pasukan khusus Kanada berhasil menembak dan menewaskan militan ISIS dari jarak 3.540 meter. Aksinya itu dilakukan di Irak pada bulan lalu.
Keberhasilan sniper itu diungkap oleh sumber militer koran Kanada Globe and Mail. Sumber itu mengatakan, sang penembak jitu adalah anggota dari Joint Task Force 2. Ia melakukan aksinya dari sebuah gedung bertingkat.
Dikutip dari BBC pada Jumat (23/6/2017), butuh 10 detik untuk menewaskan target-target militan ISIS itu.
Advertisement
Canadian Special Operations Command mengonfirmasi BBC bahwa sniper mereka berhasil melumpuhkan target dari jarak jauh.
Baca Juga
Menurut sumber militer kepada koran Kanada, penembakan itu membutuhkan waktu lama untuk izin menewaskan si target.
Saat itu, sniper bekerja tandem dengan seorang pengamat yang membantu mengidentifikasikan target. Sang penembak jitu menggunakan senjata standar militer Kanada McMillan TAC-50 rifle.
"Tembakan tersebut ditujukan untuk mengecoh serangan ISIS terhadap pasukan keamanan Irak," kata seorang sumber militer mengatakan kepada surat kabar tersebut.
"Alih-alih menjatuhkan bom yang berpotensi membunuh warga sipil di daerah tersebut, ini adalah langkah yang sangat tepat untuk menunjukkan kekuatan dan karena jaraknya sangat jauh, orang-orang jahat tidak memiliki petunjuk tentang apa yang terjadi."
Sumber tersebut menggambarkan sulitnya tembakan itu karena mengharuskan sang penembak jitu memperhitungkan angin, balistik, dan bahkan kelengkungan Bumi.
Pakar militer percaya bahwa tembakan yang berhasil mungkin telah membuat rekor tersendiri.
Rekor sebelumnya dipegang oleh sniper Inggris, Craig Harrison, yang menembak dan membunuh seorang penyerang Taliban dari jarak 2.475 meter pada 2009 dengan menggunakan senapan jarak jauh L115A3.
Pemerintah Perdana Menteri Partai Liberal Kanada, Justin Trudeau menghentikan serangan udara terhadap ISIS pada 2016.
Namun pada saat yang sama, Trudeau mengumumkan rencana untuk menambah jumlah pasukan khusus di lapangan sebanyak tiga kali lipat.
PM Trudeau juga meningkatkan jumlah anggota Angkatan Bersenjata Kanada yang ditugaskan untuk pelatihan dan membantu pasukan lokal.