Liputan6.com, Jakarta - Terpilihnya Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menjadi salah satu sorotan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii. Ia merasa bangga dengan perolehan yang dicapai RI.
"Selamat, atas terpilihnya Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB)," ucap Dubes Ishii dalam acara Japan Self-Defense Forces Day di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis 5 Juli 2018.
Baca Juga
Pada kesempatan tersebut, Dubes Ishii juga menyampaikan harapannya agar posisi baru RI di DK PBB bisa memberikan pengaruh yang lebih baik bagi perdamaian dunia. "Saya harap Indonesia bisa lebih berperan bagi perdamaian dunia, seperti untuk mediasi konflik masalah lain di Asia, seperti Rohingya," jelasnya.
Advertisement
Selain itu, Dubes Ishii juga berharap Indonesia bisa terus melanjutkan upaya aktifnya dalam menjaga dan menyerukan perdamaian dunia sebelum menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB.
"Saya yakin, Indonesia bisa lebih berperan dalam posisi Anggota Tidak Tetap DK PBB untuk periode 2019-2020," tuturnya.
"Saya percaya hal itu bisa menjadi kesempatan kita untuk kerja sama lebih jauh lagi dalam berbagai bidang, di PBB," ujarnya.
Dubes Ishii menuturkan bahwa armada Angkatan Laut Jepang sepanjang tahun ini saja sudah dua kali melakukan kunjungan ke Indonesia.
Dua kapal Angkatan Laut Jepang (JMSDF), JS Kashima dan JS Makinami berlabuh di Tanjung Priok pada Senin, 4 Juni 2018. Hal tersebut menjadikan Jakarta sebagai destinasi pertama (port of call) dalam rangkaian misi latihan pelayaran jarak jauh alutsista Negeri Sakura itu.
JS Kashima (training vessel) dan JS Makinami (Takanami-class destroyer) --yang membawa helikopter Sikorsky SH-60-- berlayar secara kolektif dengan nama Unit Latihan Pelayaran Luar Negeri JMSDF.
Kedua kapal dipimpin oleh Komandan Skuadron Latih, Laksamana Muda Hiroyuki Izumi, membawa 580 awak, dan sekitar 190 di antaranya adalah perwira muda yang baru lulus akademi.
Saksikan juga video berikut ini:
Sah Jadi DK Tidak Tetap PBB
Indonesia telah terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB untuk Periode 2019 - 2020, setelah sukses menjaring suara yang dibutuhkan dalam voting yang dilakukan dalam Majelis Umum PBB di New York pada Jumat, 8 Juni 2018 pukul 09.00 waktu setempat.
Pemungutan suara diikuti oleh 190 negara -- dari total 193-- anggota Majelis Umum PBB. Tiga negara tak ikut serta dalam pemungutan suara tersebut.
Syarat agar kandidat dapat terpilih dalam proses voting itu adalah harus berhasil mengumpulkan 127 suara (atau 2/3 dari anggota tetap PBB). Dan, suara yang dikumpulkan oleh kandidat harus melebih negara saingan dalam satu grup yang sama.
Dengan total suara sebanyak 144, Indonesia berhasil mengumpulkan vote lebih banyak dibandingkan Maladewa --saingannya dalam grup Asia-Pasifik-- yang hanya menjaring 46 suara. Demikian seperti ditayangkan dalam saluran siaran langsung PBB via daring, Webtv.un.org, Jumat, 8 Juni 2018.
Indonesia menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB bersama dengan negara dari grup lain yang berhasil mengumpulkan suara terbanyak dalam voting tersebut.
Mereka antara lain, Jerman (184) dan Belgia (181) dari Grup Eropa Barat dan Negara Lain; Afrika Selatan (183) dari Grup Afrika; serta Republik Dominika (184) dari Grup Amerika Latin dan Karibia.
Kesuksesan ini membuat Indonesia kembali terpilih sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB untuk keempat kalinya sepanjang sejarah Tanah Air, setelah sebelumnya pernah menduduki kursi tersebut pada periode 1973-1974, 1995-1996, dan 2007-2008.
Advertisement