Liputan6.com, Jakarta- Menteri Luar Negeri Turki, Mevlüt Çavuşoğlu tengah berkunjung ke Indonesia.
Kunjungan ini merupakan yang pertama bagi Menteri Luar Negeri Turki secara bilateral dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, dan bertepatan dengan peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Turki.
Baca Juga
Dalam press briefing bersama Menlu Çavuşoğlu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengumumkan penandatangan nota kesepahaman terkait kerja sama peningkatan kapasitas diplomatik Indonesia-Turki.
Advertisement
Menlu Retno pun meyakini bahwa nota kesepahaman tersebut akan semakin memperkuat kemitraan dan membangun kapasitas diplomatik para diplomat kedua negara.
Dalam pertemuannya dengan Menlu Çavuşoğlu, Menlu Retno membahas rencana kunjungan kenegaraan Presiden Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia pada 2021 mendatang.
"Ini merupakan kunjungan balasan Presiden Erdogant terhadap kunjungan Presiden Jokowi ke Ankara pada tahun 2017. Kunjungan ini akan menandai peningkatan hubungan Indonesia –Turki ke tatanan yang baru," terang Menlu Retno dalam press briefing virtual Kementerian Luar Negeri RI bersama bersama Menlu Turki Mevlüt Çavuşoğlu, pada Selasa (22/12/2020).
"Dalam kunjungan tersebut, kita tengah menjajaki pembentukan High-Level Strategic Council (Dewan Strategis Tingkat Tinggi) yang akan menjadi forum bagi para pemimpin kedua negara untuk membahas secara regular berbagai isu strategis bilateral, regional dan multilateral yang menjadi kepentingan bersama," lanjut Menlu Retno.
Dalam kunjungannya ke Indonesia hari ini, Menlu Çavuşoğlu juga dijadwalkan melakukan kunjungan kehormatan bertemu Presiden RI Joko Widodo.
Saksikan Video Berikut Ini:
Pembahasan Kerja Sama Bilateral dan Investasi
Sementara itu, dalam diskusi terkait kerja sama bilateral, Menlu Retno mengatakan bahwa Indonesia dan Turki sepakat untuk melanjutkan perundingan Indonesia – Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT – CEPA).
Hal itu dilakukan dengan harapan dapat diselesaikan pada 2021, sebagaimana dimandatkan oleh kedua pemimpin Indonesia dan Turki.
"IT-CEPA berpotensi meningkatkan perdagangan bilateral Indonesia-Turki. Ini juga akan menunjukan komitmen kita terhadap sistem perdagangan multilateral yang terbuka, adil dan bebas; dan upaya bersama untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi," kata Menlu Retno.
Pertemuan Menlu Retno dan Menlu Çavuşoğlu juga membahas tentang investasi antara kedua negara.
Menlu Retno menyampaikan, "Kami menyambut minat investor Turki yang semakin meningkat di Indonesia. Beberapa proyek yang saat ini sedang dibahas adalah di bidang perkapalan, pertanian, dan infrastruktur".
"Saya juga menyampaikan kepada Menteri Luar Negeri Turki mengenai UU Cipta Kerja yang baru saja diberlakukan, yang saya yakini dapat menciptakan iklim investasi yang semakin kondusif bagi investasi Turki di Indonesia," tambahnya.
Menlu Retno pun secara khusus menyoroti pentingnya kerja sama Turki-Indonesia, "terutama dalam proyek-proyek infrastruktur di Indonesia dalam skema Public Private Partnership (PPP)".
Advertisement