Pemerintah Inggris Akan Beri Sanksi bagi Pelaku Penculikan Hewan Peliharaan

Polisi menerima sekitar 2.000 laporan tentang anjing dicuri tahun lalu.

diperbarui 05 Sep 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi anjing sedang makan (pixabay)
Ilustrasi anjing sedang makan (pixabay)

, London - Rencana pemerintah Inggris diungkapkan pada hari Jumat (3/9) untuk membuat penculikan hewan peliharaan sebagai pelanggaran kriminal baru, sebagai tanggapan terhadap lonjakan penculikan hewan saat pandemi.

Pelanggaran tersebut termasuk di antara rekomendasi dari gugus tugas yang diluncurkan pada Mei lalu untuk mengatasi peningkatan yang dilaporkan pada pencurian anjing dan hewan peliharaan lainnya yang melonjak selama krisis pandemi corona, demikian dikutip DW Indonesia, Sabtu (4/9/2021).

"Mencuri hewan peliharaan adalah kejahatan yang mengerikan, yang dapat menyebabkan kesusahan yang emosional bagi keluarga, sementara para penjahat memenuhi kantong mereka,” kata Sekertaris Keamanan, Priti Patel.

"Pelanggaran baru terhadap penculikan hewan peliharaan ini mengakui bahwa binatang adalah jauh lebih daripada sekedar properti, dan bertujuan memberikan polisi instrumen tambahan untuk membawa keadilan terhadap individu."

Harga dari beberapa ras anjing telah meningkat sebesar 89 persen sejak beberapa periode "lockdown” di Inggris, karena minat memiliki hewan peliharaan melonjak, menurut Departemen untuk Lingkungan, Pangan, dan Pedesaan (Defra).

Hal ini membuat pencurian anjing jadi lebih menarik bagi penjahat, buktinya polisi telah menerima sekitar 2.000 laporan tentang hewan peliharaan (anjing) dicuri tahun lalu.

Satgas, yang terdiri dari pemerintah, pejabat, polisi, jaksa dan lembaga penegak hukum lainnya, telah meminta pandangan dari akademisi, organisasi kesejahteraan hewan, dan berbagai pakar.

 

Memperkuat sistem catatan kepemilikan

Ilustrasi anak anjing (pixabay)
Ilustrasi anak anjing (pixabay)

Dalam laporan yang dirilis Jumat itu juga disarankan untuk menyimpan data-data pada pencurian hewan peliharaan untuk "membangun bukti dasar tentang masalah" dan meningkatkan sistem catatan kepemilikan.

Persyaratan baru untuk mendaftarkan hewan peliharaan tambahan, dan akses ke sekitar 16 pusat data microchipa akan mendukung pelacakan anjing yang hilang dan dicuri, kata gugus tugas.

Pemerintah juga mendesak peningkatan kesadaran tentang inisiatif dan tindakan polisi dalam pencegahan yang ditargetkan pada masalah tersebut.

"Pemilik hewan peliharaan seharusnya tidak harus hidup dalam ketakutan, dan saya senang laporan ini mengakui kesusahan unik yang disebabkan oleh kejahatan ini," kata Sekretaris Lingkungan George Eustice dalam pernyataannya.

"Rekomendasinya akan meyakinkan pemilik hewan peliharaan, membantu polisi untuk menangani pencurian hewan peliharaan, dan memberikan keadilan bagi para korban," tambahnya dan menegaskan bahwa para menteri akan mulai menerapkan kebijakan baru itu.

 

Diatur dalam UU Pidana

Ilustrasi interaksi anjing dengan pemiliknya (pixabay)
Ilustrasi interaksi anjing dengan pemiliknya (pixabay)

Delik penculikan hewan peliharaan akan diatur melalui undang-undang baru yang dimasukkan dalam UU Pidana melalui parlemen.

Chris Sherwood, Direktur RSPCA Charity, menyambut proposal tersebut, yang mengakui "keseriusan" dari pencurian hewan peliharaan dan "kegemparan" yang dapat disebabkannya.

"Kami berharap, ini akan mendorong pengadilan untuk memberikan hukuman yang jauh lebih keras kepada pencuri hewan peliharaan," katanya.

Pencurian hewan akan dikenai sanksi hukuman maksimal tujuh tahun di penjara. Kebijakan baru ini juga akan mengakui kesejahteraan hewan sebagai makhluk hidup, dan mengakui bahwa hewan peliharaan adalah lebih dari sekadar barang milik pemiliknya, kata pemerintah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya