Liputan6.com, Moskow - Rusia telah mengusulkan gencatan senjata baru dan menunjukkan bahwa mereka siap untuk membuka koridor evakuasi dari Kiev, Chernihiv, Sumy, Kharkiv dan Mariupol.
Namun, Ukraina belum secara resmi menyetujui proposal gencatan senjata, demikian dikutip dari laman CNN, Selasa (8/3/2022).
"Rusia mendeklarasikan gencatan senjata mulai pukul 10 pagi (waktu Moskow) pada 8 Maret, dan siap untuk menyediakan koridor kemanusiaan: dari Kiev dan pemukiman yang berdekatan ke Federasi Rusia melalui wilayah Republik Belarus ke Gomel," tulis media Rusia mengutip pernyataan itu.
Advertisement
Baca Juga
Rusia menambahkan bahwa koridor evakuasi "juga akan dibuka dari Chernihiv melalui wilayah Belarus, dari kota Sumy sepanjang dua rute ke Poltava dan ke wilayah Rusia, dari Kharkiv ke wilayah Rusia atau ke Lviv, Uzhgorod dan Ivano-Frankivsk."
Juga, koridor kemanusiaan akan dibuka dari Mariupol di sepanjang dua rute ke wilayah Rusia dan Zaporizhie.
Rusia mengatakan, pihaknya menawarkan untuk menyetujui rencana koridor evakuasi dengan Ukraina pada pukul 3 pagi waktu Moskow pada Selasa (8/3), menjelang gencatan senjata yang dimulai pada pukul 10 pagi waktu setempat.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dialog Ketiga Rusia-Ukraina
Perunding Ukraina dan Rusia kembali bertemu, melanjutkan pertemuan pada Senin 7 Maret 2022. Pejabat AS dan Ukraina mendesak Moskow untuk mengakhiri serangan terhadap warga sipil saat pembicaraan putaran ketiga antara kedua belah pihak.
"Biarkan makanan dan obat-obatan masuk. Biarkan orang keluar dengan aman dan akhiri perang terhadap Ukraina ini," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken saat konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Latvia Edgars Rinkēvičs di Riga seperti dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (8/3/2022).
Pada kesempatan tersebut Menlu AS turut mengutip "pemboman tanpa henti" dan laporan-laporan mengenai serangan oleh pasukan Rusia di koridor kemanusiaan yang disepakati.
Pejabat Ukraina mengecam usulan Moskow untuk rute evakuasi ke Rusia dan Belarus, dan meminta agar warga sipil yang melarikan diri dari zona pertempuran diizinkan untuk mencapai Ukraina barat atau negara-negara Uni Eropa.
Perunding Ukraina Mykhailo Podolyak mengecam "kekerasan Rusia yang berskala besar terhadap warga sipil" dalam sebuah cuitan, beberapa menit sebelum pembicaraan terakhir.
Advertisement