Liputan6.com, Kopenhagen - Keputusan Ratu Margrethe II yang diumumkannya dalam pesan Tahun Baru 2024 untuk turun dari takhta Kerajaan Denmark cukup mengejutkan publik. Pasalnya, ini merupakan keputusan yang sangat jarang terjadi, bahkan yang pertama terjadi di Denmark dalam 900 tahun terakhir.
Ia pun mengungkapkan kondisi kesehatannya, di mana ia menjalani operasi punggung pada Februari 2023, menjadi alasannya turun takhta. Sementara itu, ia juga mengumumkan bahwa putra sulungnya, Putra Mahkota Frederik akan menggantikannya dan resmi memimpin Kerajaan Denmark mulai 14 Januari 2024.
Baca Juga
Rupanya, ini bukan pertama kalinya bagi ratu yang telah berkuasa selama 52 tahun itu membuat pengumuman mengejutkan.
Advertisement
Tahun lalu, Ratu Margrethe II mencabut gelar keempat dari delapan cucunya. Alasannya adalah agar keempat anak dari putra bungsunya yakni Pangeran Joachim, bisa memiliki kehidupan yang lebih normal serta mengikuti langkah serupa yang dilakukan keluarga kerajaan lain di Eropa untuk merampingkan monarki mereka.
"Mulai 1 Januari 2023, keturunan Yang Mulia Pangeran Joachim hanya dapat menggunakan gelar Count dan Countess of Monpezat, gelar Pangeran dan Putri Denmark mereka sebelumnya tidak lagi ada," bunyi pernyataan resmi istana, seperti dilansir The Guardian, Rabu (3/1/2024).
Pangeran Joachim (53) memiliki empat anak dari dua pernikahannya: Nikolai (24), Felix (21), Henrik (14) dan Athena (11).
"Dengan keputusannya, Yang Mulia Ratu ingin menciptakan kerangka bagi keempat cucunya, pada tingkat yang lebih besar, agar dapat membentuk eksistensi mereka sendiri tanpa dibatasi oleh pertimbangan dan kewajiban khusus yang merupakan afiliasi formal dengan Royal House sebagai sebuah institusi menyiratkan," lanjut pernyataan tersebut.
"Keputusan ratu sejalan dengan perubahan serupa yang dilakukan keluarga kerajaan lainnya dalam beberapa tahun terakhir dengan cara yang berbeda," lanjut pernyataan itu.
Kekecewaan Keluarga
Mantan istri Pangeran Joachim, Putri Alexandra, ketika itu mengaku terkejut dengan keputusan Ratu Margrethe II.
"Ini terjadi secara tiba-tiba. Anak-anak merasa dikucilkan," katanya.
"Mereka tidak mengerti mengapa identitas mereka dirampas," lanjut dia.
Hal serupa pun diungkapkan oleh Pangeran Joachim, yang mengaku kecewa dengan perubahan tersebut.
"Tidak pernah menyenangkan melihat anak-anak Anda diperlakukan seperti itu," katanya.
"Mereka mendapati diri mereka berada dalam situasi yang tidak mereka pahami."
Istrinya, Putri Marie, mengatakan anak bungsunya telah diintimidasi di sekolah setelah pengumuman itu menyebar.
Advertisement
Ratu Minta Maaf
Menanggapi kekecewaan keluarganya, Ratu Margrethe II pun meminta maaf, namun tidak mengubah keputusannya itu.
Dilansir BBC, Ratu Margrethe II mengatakan dia ingin monarki Denmark "mengikuti perkembangan zaman", bahwa keputusannya sudah lama diambil, dan hal itu akan "mempertahankan masa depan" institusi tersebut.