3 Golongan Orang yang Merugi dan Masuk Neraka Menurut Rasulullah, Nomor 1 Gara-Gara Menyepelekan Kalimat Ini

Di akhirat kita tidak dapat berbuat apapun selain mempertanggungjawabkan setiap amal yang telah diperbuat selama hidup di dunia. Rasulullah SAW telah memberi peringatan tentang siapa saja yang tergolong orang-orang merugi.

oleh Putry Damayanty diperbarui 03 Nov 2024, 05:30 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2024, 05:30 WIB
Ilustrasi hari akhir, kiamat
Ilustrasi hari akhir, kiamat. (Image by kjpargeter on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Allah SWT telah menciptakan surga dan neraka sebagai balasan bagi manusia. Jika berat timbangan kebaikannya maka surga dengan segala kenikmatan akan menanti dan begitu pun sebaliknya.

Tentunya kita tidak ingin menjadi orang yang merugi dan masuk ke dalam neraka. Sehingga hendaknya setiap hari, kita harus berupaya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Sebagaimana Rasulullah telah memberi peringatan yang patut kita simak tentang siapa saja orang-orang yang merugi itu.

الَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ، وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ، وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلاَهُ الجَنَّةَ. رواه الترمذي.

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Celakalah seseorang yang ketika aku disebut-sebut di depannya, namun ia tidak mengucapkan sholawat kepadaku, celakalah seseorang yang ketika bulan Ramadan menemuinya, lalu bulan itu pergi sebelum ia tidak mendapatkan ampunan, dan celakalah seseorang berkesempatan berada di sisi kedua orang tuanya yang berusia lanjut namun mereka tidak dapat memasukkannya ke dalam surga (karena kebaktiannya).” (HR. At-Tirmidzi).

Berdasarkan hadis tersebut, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa ada tiga orang yang benar-benar merugi. Berikut uraiannya mengutip dari bincangmuslimah.com.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

1. Orang yang Tidak Mau Membaca Sholawat

Dalil Tentang Membaca Sholawat Nabi
Ilustrasi Membaca Sholawat Nabi Credit: shutterstock.com

Pertama, orang yang tidak mau membaca sholawat saat nama Nabi SAW disebut di hadapannya. Imam Al-Munawi di dalam kitab Faidul Qadir menjelaskan bahwa orang tersebut hina karena tidak mau mengagungkan Nabi SAW.

Padahal orang yang mau mengagungkan Nabi SAW, maka sama saja mengagungkan Allah SWT. Sebaliknya, orang yang tidak mau mengagungkan Nabi SAW, maka sama saja ia telah menghina Allah SWT.

Selain itu, orang yang tidak mau membaca sholawat kepada Nabi SAW saat namanya disebut merugi karena telah mengabaikan kebaikan-kebaikan yang seharusnya dapat ia raih.

Yakni, Allah SWT akan membalas sepuluh sholawat untuknya, Allah SWT akan mengangkat sepuluh derajatnya, dan menghapus sepuluh kesalahannya. Tidak hanya merugi, orang yang tidak mau bersholawat saat nama Nabi SAW disebut pun digolongkan orang yang bakhil; alias pelit.

2. Orang yang Mengabaikan Bulan Ramadan

[Bintang] Ilustrasi Adzan Maghrib
Berikut jadwal buka puasa di bulan Ramadan 2017. (Sumber Foto: Wikimedia Commons)

Bulan Ramadan adalah bulan suci diselenggarakannya puasa, dilipatgandakannya pahala, serta dibuka lebarnya pintu kebaikan dan ampunan. Bahkan di dalam hadis lainnya, Rasulullah SAW bersabda,

“Siapa yang puasa di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap pahala kepada Allah SWT, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” (HR. Al-Bukhari).

Oleh sebab itu, maka sangat merugi sekali orang yang diberi kesempatan oleh Allah SWT menjumpai bulan Ramadan tetapi ia tidak menggunakannya dengan baik. Tidak mau puasa serta menghidupkan malam-malamnya dengan sh0lat dan meminta ampunan. Lalu, Ramadan pun pergi, sementara ia belum mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

3. Orang Yang Tidak Berbakti pada Orangtua

Ilustrasi orang tua, lansia, ayah ibu, kakek nenek
Ilustrasi orang tua, lansia, ayah ibu, kakek nenek. (Image by freepik)

Terakhir adalah orang yang tidak mau berbakti kepada orangtuanya yang masih hidup. Pada hadis di atas, Rasulullah SAW secara tidak langsung memberitahu bahwa salah satu cara yang dapat memasukkan kita ke surga adalah dengan berbakti kepada orangtua. Oleh sebab itu, maka sangat merugi sekali orang yang tidak mau berbakti kepada orangtuanya yang masih hidup.

Terlebih orangtuanya sudah lanjut usia yang sangat butuh sekali perhatian dan bantuan anak-anaknya. Tetapi, masih banyak anak yang sibuk dengan urusannya dan melupakan kewajibannya kepada orangtuanya. Padahal, saat orangtuanya telah meninggal dunia, ia sudah tidak lagi bisa leluasa untuk mengabdikan dirinya kepada mereka.

Ia tidak bisa menelponnya, menanyakan kabarnya, mencium tangannya, memandang wajahnya, membuatnya tersenyum, membantunya menyiapkan makanan, menyuapinya, dan lain sebagainya.

Dengan demikian, sebenarnya banyak kesempatan emas yang telah diberikan Allah SWT untuk melakukan kebaikan-kebaikan. Maka, mari kita gunakan kesempatan itu dengan baik dengan memperhatikan ciri mengenai orang yang merugi menurut Rasulullah. 

Wallahu A'lam Bishawab.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya