Liputan6.com, Jakarta Laskar Ganjar-Puan (LGP), pendukung yang menginginkan Ganjar Pranowo dan Puan Maharani disandingkan untuk Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, optimistis dengan kans jagoan mereka.
Menurut Ketua Umum LGP, Nawang Andi Kusuma, apabila dipasangkan, Ganjar-Puan bakal memenangi kontestasi Pilpres 2024. Hal itu lantaran dua kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP itu memiliki kans untuk menang lantaran ambang batas pencalonan presiden (presidensial threshold).
Baca Juga
Menurutnya, saat ini PDIP memiliki 128 kursi, sedangkan syarat pencalonan presiden adalah 115 kursi. Artinya PDIP adalah satu-satunya partai yang mampu mengusung calon presiden dan calon wakil presiden sendiri.
Advertisement
"Pada Pemilu 2024, pemilihan presiden akan bersamaan dengan pemilihan legislatif, artinya pemilihan presiden akan berpengaruh pada suara di pemilihan legislatif," ujar Nawang dalam keterangannya, Rabu (9/2/2022).
Selain itu, menurut Nawang, pasangan Ganjar Pranowo dan Puan Maharani akan menciptakan kesolidan dari PDIP. Tak hanya itu kekuatan dari kelompok Soekarnois Nasionalis yang di luar PDIP juga akan menyatu dalam pasangan ini.
"Pasangan Ganjar-Puan akan menjamin keberlangsungan estafet kepemimpinan Pak Jokowi pada pemerintahan ke depan yang sudah terbukti keberhasilannya," kata dia.
Dia menyebut, hasil survei terakhir saat ini, PDIP mengungguli partai politik lainnya di angka 26 persen. Menurut Nawang, PDIP sudah memiliki modal dasar untuk memenangi pemilihan presiden.
"Hasil survei Saiful Mujani Reaseacrh and Consulting (SMRC) bahwa sebanyak 94 persen masyarakat Jawa Barat mengenal sosok Bung Karno. Dan itu artinya masyarakat memiliki kerinduan terhadap Bung Karno. Pasangan Ganjar-Puan adalah kader ideologi sekaligus kader biologis Bung Karno yang dapat mengobati kerinduan terhadap sosok Bung Karno," jelasnya.
Pengalaman Ganjar dan Puan
Menurut Nawang, Ganjar dan Puan mewakili perpaduan Jawa, Sumatera, dan Bali yang DPT nya sekitar 70 persen. Ganjar dan Puan juga berasal dari universitas terbaik di Indonesia. Ganjar merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM) dan Puan merupakan alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI).
Nawang menilai, Ganjar Pranowo dan Puan Maharani berpengalaman di eksekutif maupun legislatif. Ganjar Pranowo merupakan mantan anggota DPR-RI dan berhasil menjadi Gubernur Jawa Tengah 2 periode. Sementara Puan Maharani juga berpengalaman sebagai Menteri Koordinator PMK dan 2 periode menjadi anggota DPR-RI hingga menjadi ketua DPR-RI.
"Puan Maharani dapat mewakili gender kaum perempuan dan Ganjar Pranowo mewakili gender laki-laki. Sedangkan Ganjar Pranowo sangat dekat dengan Islam seperti Nahdatul Ulama (NU) dan bahkan beristrikan cucu dari KH. Hisyam Abdul Karim, yang merupakan Ulama besar dari Kalijaran, Purbalingga," ucapnya.
"Sementara Puan Maharani merupakan cucu proklamator bangsa dan cucu dari Tjik Agus Kiemas ayah dari H. Muhammad Taufiq Kiemas yang merupakan tokoh Masyumi di Sumatera," dia menambahkan.
Advertisement
Peran Megawati dan Jokowi
Tak hanya itu, peran Presiden kelima Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo dianggap bisa menjadi kunci utama kemenangan pasangan ini.
"Pasangan Ganjar-Puan dianggap sangat bisa menjalankan spirit Pancasila 1 Juni 1945, Trisakti Bung Karno dan konsep-konsep Bung Karno tentang berbangsa dan bernegara," kata Nawang.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina LGP, Mochtar Mohammad, mengatakan, Ganjar-Puan dapat menjadi lokomotif PDIP yang sudah dua kali memenangi pemilihan legislatif dan dua kali memenangkan Pemilihan Presiden secara beruntun.
"PDI Perjuangan terbukti dan berpengalaman untuk dapat menang kembali untuk ketiga kalinya pada 2024 (hattrick)," ujar Mochtar Mohammad.