IHSG Dibuka Menguat, Sektor Tambang Bukukan Penguatan Terbesar

Total frekuensi perdagangan saham mencapai 20.941 kali dengan volume perdagangan 1,5 miliar saham.

oleh Arthur Gideon diperbarui 27 Mei 2019, 09:15 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2019, 09:15 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona pada pembukaan perdagangan Senin ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.345.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (27/5/2019), IHSG melemah tipis 0,94 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.056,41,57. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG berbalik arah dan menguat 17,21 poin atau 0,28 persen ke posisi 6.074,57.

Indeks saham acuan LQ45 menguat 0,34 persen ke level 952,58. Sebagian besar indeks saham acuam menghijau kecuali DBX yang turun 0,01 persen.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.078,38 dan terendah 6.054,76.

Sebanyak 154 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu 57 saham melemah dan 118 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham mencapai 20.941 kali dengan volume perdagangan 1,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 426,8 miliar.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 2,47 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.345.

Seluruh sektor saham kompak menghijau. Saham pertambangan naik 0,75 persen, dan bukukan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri menanjak 0,70 persen dan sektor saham kontruksi menguat 0,62 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain saham GOLD naik 16,19 persen ke posisi Rp 488 per saham, saham PTSN mendaki 9,62 persen ke posisi Rp 1.140 per saham dan saham DKFT menanjak 8,79 persen ke posisi Rp 198 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham ABMM turun 20 persen ke posisi Rp 1.600 per saham, saham TAXI merosot 15,25 persen ke posisi Rp 50 per saham dan saham KPAL turun 11,90 persen ke level Rp 111.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prediksi Analis

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan menguat terbatas pada perdagangan saham hari ini. Laju IHSG akan dipengaruhi baik sentimen global hingga domestik dari musim mudik Lebaran 2019.

Senior Vice President Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial mengatakan, IHSG kemungkinan menguat terbatas di rentang level 6.050-6.100 imbas perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang dinilai akan berkepanjangan. 

"Karena perang dagang AS-China seperti masih panjang sekali penyelesaiannya. Apalagi perdagangan bursa hanya tinggal 3 hari saja," terangnya kepada Liputan6.com, Senin (27/5/2019).

"Tetapi kalau pun menguat, sangat wise untuk saat ini mengumpulkan cash menjelang libur panjang karena pada umumnya fund-fund asing tidak suka libur panjang ketika masih pegang portofolio apalagi eskalasi perang dagang masih tinggi," tambah dia.

Sementara itu, Artha Sekuritas justru memproyeksikan IHSG akan tersungkur dari imbas perang dagang AS-China. Meski terkoreksi, pelemahan diperkirakan masih cukup kuat menembus ke level 6000.

"IHSG berpotensi mengalami pelemahan melihat tekanan dari sentimen global yang kembali memanas di kisaran 6.036-6.079," tutur Analis Artha Sekuritas Christoper Jordan.

Adapun pada hari ini pihaknya menyarankan investor untuk mengoleksi saham PT Medco Energy Tbk (MEDC), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Sedangkan Royal Investium Sekuritas merekomendasikan saham konsumer seperti PT JAPFA Tbk (JPFA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), hingga PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya