IHSG Dibuka Menghijau, Diprediksi Berlanjut Dipicu Bunga The Fed

Tim Riset Panin Sekuritas memprediksi jika IHSG menguat dipicu ekspektasi melambatnya kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).

oleh Elga Nurmutia diperbarui 13 Des 2022, 10:19 WIB
Diterbitkan 13 Des 2022, 09:46 WIB
Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada pada zona hijau pada pembukaan perdagangan Selasa, 13 Desember 2022. IHSG menguat 29,47 poin atau 0,44% ke posisi 6.763,92.

Sementara LQ45 menguat 0,01 persen ke posisi 938.809. Penguatan IHSG ini disokong sebagian besar indeks sektoral yang menghijau.

Indeks dengan penguatan terbesar dicetak IDX Sektor Teknologi yang melonjak 2,13 persen. Diikuti IDX Sektor Energi 1 persen, IDX Sektor Keuangan 0,29 persen, IDX Sektor Kesehatan 0,28 persen.

Kemudian IDX Sektor Infrastruktur 0,41 persen, IDX Sektor Perindustrian 0,20 persen. Sementara itu, IDX Sektor Barang Konsumen Primer menjadi sektor yang memerah usai turun 0,11 persen.

Tim Riset Panin Sekuritas memprediksi jika IHSG menguat dipicu ekspektasi melambatnya kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).

"Untuk hari ini kami memperkirakan IHSG berpotensi menguat, dipengaruhi oleh potensi kenaikan suku bunga The Fed yang melambat akibat rilis inflasi di US yang melambat selama lima bulan berturut-turut, harga komoditas yang cenderung menguat, serta optimisme reopening economy di China," tulis Tim Riset Panin Sekuritas melansir Antara di Jakarta.

 

 

Prediksi BNI Sekuritas IHSG Menguat, Intip Enam Saham Pilihannya

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Peluang rebound bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terbuka pada Selasa (13/12/2022). IHSG hari ini bisa rebound dengan syarat selama berada di atas 6.641, dari candle hammer & indikator oversold.

Namun,IHSG masih dalam trend bearish, selama di bawah 6.890. Secara teknikal, indikator MACD bearish, stochastic oversold, di bawah support 6.891, candle hammer.

Jika bisa ditutup harian di bawah 6.890, IHSG masih berpeluang terkoreksi dengan target 6.747 (tercapai), 6.683 (tercapai), 6.587. Jika rebound, IHSG berpeluang menuju 6.820, 6.980.

"Resistance pada perdagangan hari ini berada di 6.747, 6.787, 6.820, 6.892 dengan support 6.683, 6.641, 6.611, 6.559. Adapun perkiraan range berada di rentang 6.670 - 6.780,” kata Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar.

Pada Senin, 12 Desember 2022, bursa regional Asia Pasifik mencatat penurunan di tengah penantian investor terhadap hasil keputusan The Fed dan data inflasi  Amerika Serikat (AS). Hang Seng dan Shenzen Index turun signifikan masing-masing sebesar 2,20 persen dan 0,89 persen. Jepang melaporkan producer price index (PPI) sebesar 9,3 persen year-on-year (YoY) pada November 2022, di atas ekspektasi.

Dari Amerika Serikat (AS),indeks Dow Jones Industrial Average mencatat penguatan sebesar 1,58 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang naik 1,43 persen.

Sementara Nasdaq juga menguat sebesar 1,26 persen. Investor menanti data inflasi AS untuk November 2022 yang akan dirilis hari ini serta keputusan the Fed pada minggu ini.

Di sisi lain bursa Eropa mencatat pelemahan, seperti FTSE 100 dan CAC 40 yang masing-masing turun 0,41 persen dan DAX Performance Index yang terkoreksi 0,45 persen. Inggris mengumumkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,5 persen YoY pada Oktober 2022, di atas ekspektasi.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya