Harga Saham Tesla Berotot Usai Rilis Laporan Keuangan

Harga saham Tesla terdongkrak hingga perdagangan lanjutan pada Rabu, 25 Januari 2023 setelah rilis laporan keuangan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 26 Jan 2023, 17:55 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2023, 17:55 WIB
Ilustrasi mobil Tesla (Foto: Tesla)
Tesla melaporkan kinerja keuangan kuartal IV 2022 jadi katalis positif untuk harga saham Tesla. (Foto: Tesla)

Liputan6.com, Jakarta - Saham Tesla diperdagangkan sedikit lebih tinggi, menyusul laporan pendapatan kuartal IV. Menyusul kabar tersebut, harga saham Tesla melonjak 5,5 persen dalam perdagangan yang diperpanjang.

Harga saham Tesla naik tipis 0,4 persen menjadi 144,43 di sesi reguler pada Rabu, 25 Januari 2023. Melansir Yahoo Finance, Kamis (26/1/2023), pada kuartal IV Tesla melaporkan pendapatan sebesar USD 24,32 miliar atau sekitar Rp 363,54 triliun (kurs Rp 14.948 per USD), lebih tinggi dari perkiraan sebesar USD 24,07 miliar. Sementara laba per saham (earning per share/EPS) disesuaikan pada kuartal IV tercatat sebesar USD,1,19 yang juga naik dibandingkan perkiraan sebesar USD 1,12.

Pendapatan naik sekitar USD 3 miliar secara dibanding kuartal III yang sebesar USD 21,31 miliar, dan naik hampir USD 7 miliar dari posisi tahun lalu. Di sisi profitabilitas, Tesla melaporkan pendapatan bersih yang disesuaikan sebesar USD 4,1 miliar, naik hampir USD 400 juta dibandingkan kuartal III dan lebih tinggi USD 1,3 miliar dibandingkan keseluruhan tahun sebelumnya.

Tesla mengaku punya likuiditas yang cukup untuk mendanai roadmap produk dan rencana ekspansinya. Margin kotor mencapai 23,8 persen dari estimasi 25,4 persen, dengan margin kotor otomotif mencapai 25,9 persen dari estimasi 28,4 persen. Tesla mengatakan dapat mempertahankan margin meskipun ASP (harga jual rata-rata) turun seperti yang telah dibuktikan selama bertahun-tahun.

"Perusahaan yakin dapat mempertahankan margin meski ASP turun. Kondisi itu terbukti dapat diatasi melalui penggunaan model berbiaya lebih rendah, pembangunan pabrik lokal yang lebih efisien, pengurangan biaya kendaraan, dan leverage operasi,"  kata CFO Zack Kirkhorn.

Dia menambahkan, Tesla berencana untuk mempertahankan margin kotor otomotif 20 persen meskipun ada langkah pemotongan harga (diskon) baru-baru ini. Tesla mempertahankan target pengiriman jangka panjangnya sebesar 50 persen CAGR (tingkat pertumbuhan tahunan majemuk) meskipun pengiriman meleset dari sasaran dalam beberapa kuartal terakhir.

"Untuk tahun 2023, kami berharap untuk tetap berada di depan CAGR 50 persen jangka panjang dengan sekitar 1,8 juta mobil untuk tahun ini," kata perusahaan dalam sebuah laporan.

Penjualan Ritel Tesla di China Melonjak Usai Pangkas Harga

Tesla Model 3
Tesla Model 3, mobil listrik ketiga Tesla siap dikirim ke konsumen. (Carscoops)

Sebelumnya, penjualan ritel Tesla melonjak di China pada Januari setelah memangkas harga untuk model terlarisnya pada awal bulan, menurut data yang dikumpulkan oleh China Merchants Bank International (CMBI).

Melansir Channel News Asia, Rabu (18/1/2022), rata-rata penjualan harian Tesla di China selama periode 9 Januari hingga 15 Januari melonjak 76 persen dari periode yang sama pada 2022 menjadi 12.654 kendaraan.

Itu dibandingkan dengan penurunan 14,5 persen year on year (yoy) dalam keseluruhan penjualan mobil ritel di China pada minggu yang sama, meskipun penjualan kendaraan listrik dan hybrid di negara itu meningkat 36,5 persen.

Meski demikian, Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar atas data CMBI tentang penjualannya.

Tesla memangkas harga untuk mobil Model 3 dan Model Y antara 6 persen hingga 13,5 persen di China mulai 6 Januari dalam menghadapi apa yang dikatakan para analis sebagai tanda permintaan yang goyah dan persaingan yang semakin ketat di pasar mobil terbesar di dunia.

Setelah memangkas harga di China dan pasar Asia lainnya, Tesla mengikuti dengan memangkas harga di Amerika Serikat dan Eropa.

Merek kendaraan listrik (EV) yang didukung Huawei Technologies, Aito dan Xpeng Inc, telah mengikuti Tesla dalam menurunkan harga kendaraan listrik mereka di China. Penjualan Xpeng turun 36 persen dari tahun sebelumnya pada minggu 9 Januari hingga 15 Januari.

Penjualan untuk saingan EV Tesla yang lebih besar di China, BYD, meningkat lebih dari dua kali lipat dalam seminggu menjadi 40.435 kendaraan, termasuk EV dan hybrid.

 

 

Saham Tesla Anjlok 65 Persen, Kapitalisasi Pasar Terpangkas USD 700 Miliar

Tesla Model Y
Tesla Model Y memasuki pasar Amerika Serikat dengan harga mulai USD39 ribu. (Tesla)

Sebelumnya, saham Tesla naik pada perdagangan Jumat, 30 Desember 2022 yang merupakan hari perdagangan terakhir pada 2022. Namun, saham Tesla menutup tahun terburuk dalam sejarah perusahaan.

Saham Tesla naik 1,12 persen ke posisi USD 123,18 per saham pada Jumat pekan ini. Saat ini, kapitalisasi pasar Tesla  sekitar USD 385,98 miliar atau sekitar Rp 6.009 triliun. Mengutip Yahoo Finance, Sabtu (31/12/2022), saham Tesla anjlok sekitar 65 persen dari awal 2022 menyebabkan kapitalisasi pasar saham Tesla terpangkas USD 700 miliar atau sekitar Rp 10.901 triliun (asumsi kurs Rp 15.573 per dolar AS).

Investor telah membunyikan alarm pada permintaan yang melambat dan produksi kendaraan. Pangsa pasar yang lesu di China, kenaikan suku bunga the Federal Reserve (the Fed), dan pengambilalihan Twitter oleh CEO Tesla Elon Musk.

Aksi jual saham Tesla jauh melampaui kerugian indeks utama termasuk S&P 500 dan Nasdaq yang masing-masing turun 20 persen dan 33 persen pada 2022.

Namun, Elon Musk yang melihat kekayaan bersih pribadinya jatuh bersama saham Tesla telah mencoba mengabaikan tekanan saham Tesla tersebut.

"Jangan terlalu terganggu oleh kegilaan pasar saham. Saat kami terus menunjukkan kinerja yang luar biasa, pasar akan mengenalinya,” ujar dia kepada karyawan Tesla.

Setelah menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada November 2021, saham Tesla mulai tertekan. Namun, sebagian besar  penurunan saham terjadi sejak Musk menyelesaikan pengambilalihan Twitter. Adapun Elon Musk juga menjabat sebagai CEO di perusahaan tersebut pada Oktober 2022.

Pergeseran besar juga terjadi di Tesla yang mengembalikan harapan perusahaan akan meningkatkan produksi 50 persen. Investor dan analis sejak itu menunjukkan kekhawatiran yang berkembang kalau Twitter menghilangkan fokus Musk pada Tesla dengan tweetnya yang dipolitisasi juga merugikan merek pembuat kendaraan listrik.

 

 

 

Awali 2023, Tesla Berikan Insentif untuk Dongkrak Penjualan di China

Mobil Tesla made-in-China akan diekspor ke Eropa
Foto yang diabadikan pada 26 Oktober 2020 ini menunjukkan kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China timur. (Xinhua/Ding Ting)

Sebelumnya, Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla mengawali 2023 dengan menawarkan insentif guna meningkatkan penjualan di Cina. Pabrikan Negeri paman Sam ini mengumumkan skema subsidi baru untuk Model 3 dan Model Y.

Disitat dari Hindustan Times, dua mobil listrik Tesla ini mendapatkan insentif khusus hingga US$1.450 jika pembeli menerima pengiriman sebelum 28 Februari 2023.

Melalui situs resminya, Tesla memperpanjang subsidi sebesar 6.000 yuan di Cina, yang mulai ditawarkan pada awal Desember 2022, serta subsidi 4.000 yuan lainnya untuk pembelian asuransia Tesla, yang pertama kali ditawarkan pada November tahun lalu.

Insentif baru yang ditawarkan Tesla ini, di tengah dikhawatirkan dengan permintaan yang merosot di Cina. 

Selain itu, perusahaan milik Elon Musk ini juga telah mengalami penurunan permintaan dan penjualan yang menyebabkan anjloknya saham Tesla sebesar 37 persen pada Desember lalu.

China sendiri bukanlah satu-satunya pasar yang menjadi target insentif oleh Tesla.

Di Amerika Serikat, Tesla menawarkan diskon khusus untuk menutup akhir tahun dengan memperkenalkan penawaran 7.500 dolar AS untuk Model 3 dan Model Y, kemudian memperpanjang penawaran ke Model S dan Model X yang lebih mahal.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya