Liputan6.com, Jakarta PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mencatatkan rugi yang belum direalisasikan (unrealized loss) dari investasinya pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Meski begitu, AVP Shareholder Relation Telkom Raden Achmad Faisal mengatakan perseroan tidak berencana melepas kepemilikan atas saham GOTO.
"Kepemilikan GOTO kita tidak cari cuan, tapi cari sinergi. Itu sudah cukup banyak di situ. Jadi kita pastikan, so far tidak ada rencana untuk menjualnya," kata dia kepada wartawan di Kawasan Jakarta Selatan, dikutip Selasa (26/3/2024).
Melansir laporan keuangan Telkom Indonesia (Persero) Tbk, per tanggal 31 Desember 2023 anak usaha Telkom Indonesia, Telkomsel menilai nilai wajar investasi di GOTO dengan menggunakan nilai pasar saham GOTO sebesar Rp 86 per saham. Jumlah rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GOTO pada tanggal 31 Desember 2023 adalah sebesar Rp 119 miliar. Rugi tersebut disajikan sebagai rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Baca Juga
Proses Investasi
Adapun proses investasi Telkomsel di Gojek merujuk pada peraturan perundang-undangan dan regulasi yang berlaku, yakni Kitab UU Hukum Perdata, UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, PP No 27 Tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas, dan anggaran dasar Telkomsel No. 69 Tahun 2008.
Advertisement
Meski investasi pada GOTO mencatatkan rugi yang belum terealisasi (unrealized loss), perseroan berhasil membukukan pertumbuhan positif dari sisi pendapatan bersih dan laba. Sepanjang 2023, perseroan membukukan pendapatan Rp 149,22 miliar. Pendapatan itu naik 1,30 persen dibandingkan pendapatan 2022 yang tercatat sebesar Rp 147,31 miliar.
Dari raihan itu, Telkom Indonesia mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp 24,56 triliun. Laba itu naik 18,34 persen dari laba 2022 yang tercatat sebesar Rp 20,75 triliun.
Rugi Investasi Telkom di Saham GOTO Capai Rp 119 Miliar pada 2023
Sebelumnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) telah mengumumkan laporan keuangan tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan membukukan rugi investasi yang belum terealisasi dari investasi pada GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), senilai Rp 119 miliar.
Adapun investasi pada ekuitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi merupakan investasi jangka panjang dalam bentuk saham pada berbagai perusahaan start-up yang bergerak di bidang informasi dan teknologi. Investasi pada ekuitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk investasi pada investasi Telkomsel pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
"Per tanggal 31 Desember 2023, Telkomsel menilai nilai wajar investasi di GOTO dengan menggunakan nilai pasar saham GOTO sebesar Rp 86 per saham. Jumlah rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GOTO pada tanggal 31 Desember 2023 adalah sebesar Rp 119 miliar," mengutip laporan keuangan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa, Senin (25/3/2024).
Lebih lanjut, rugi tersebut disajikan sebagai rug yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Saham GOTO terpantau berada pada posisi 68 saat berita iin ditulis sekitar pukul 14.00 WIB. Harga saham GOTO tersebut mengalami perubahan 0,00 persen dari penutupan Jumat, 22 Maret pekan lalu di posisi 86. Dalam sepekan, harga saham GOTO turun 8,22 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham GOTO turun 45,60 persen.
Meski investasi pada GOTO mencatatkan rugi yang belum terealisasi (unrealized loss), perseroan berhasil membukukan pertumbuhan positif dari sisi pendapatan bersih dan laba. Sepanjang 2023, perseroan membukukan pendapatan Rp 149,22 miliar. Pendapatan itu naik 1,30 persen dibandingkan pendapatan 2022 yang tercatat sebesar Rp 147,31 miliar.
Dari raihan itu, Telkom Indonesia mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp 24,56 triliun. Laba itu naik 18,34 persen dari laba 2022 yang tercatat sebesar Rp 20,75 triliun.
Advertisement
Telkom Lakukan Transformasi Demi Jadi Digital Telco
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mengatakan bahwa mereka saat ini tak ingin hanya sekadar menjadi perusahaan telco atau telekomunikasi saja.
Maka dari itu, Telkom pun menyebut dengan transformasi digital yang dilakukan di perusahaan, mereka kini juga ingin berubah untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital (digital telco)
"Transformasi ke arah digital tentunya akan sangat penting," kata VP Corporate Communication PT Telkom Indonesia Andri Herawan Sasoko, ditemui usai kunjungan media ke SCTV Tower, Jakarta, Jumat (1/12/2023).
Selain itu, menurut Andri, dunia saat ini adalah dunia yang serba digital. Hal ini sejalan dengan bisnis Telkom yang bergerak di industri telekomunikasi dan membuat mereka juga harus melakukan transformasi.
"Jadi kami memang bertransformasi menjadi digital telco, tidak hanya sekadar telco," kata Andri.
Telkom pun mentransformasikan bisnisnya agar digital, di mana perusahaan melakukan lima strategi utama yang mereka lakukan untuk mendorong transformasi ini, yang diberi nama Five Bold Moves.
Strategi Five Bold Moves ini sendiri terdiri dari FMC atau Fixed Mobile Convergence, InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service, dan DigiCo.
"Untuk dua yang pertama, khususnya FMC, itu sudah rampung kita laksanakan tahun ini, tepatnya per 1 Juli 2023 kemarin, sudah kita laksanakan dengan pemindahan IndiHome dari Telkom ke Telkomsel," kata Andri.
"Ini menandai babak baru dari Telkom Group, di mana setelah IndiHome pindah ke Telkomsel, Telkomsel induk akan fokus ke bisnis B2B dan Telkomsel akan fokus ke bisnis B2C," dia menambahkan.Â
Five Bold Moves
Dengan bisnis B2B ini, ada tiga pilar utama yang bakal disasar Telkom yaitu UMKM, government, dan pelanggan enterprise melalui produk Indibiz yang terus ditingkatkan oleh perusahaan.
Untuk InfraCo, Telkom akan menambah value terhadap infrastruktur yang saat ini sudah dimiliki oleh mereka.
"Untuk Data Center kami juga sedang dan terus berupaya untuk menambah titik-titik pembangunan data center maupun kapasitasnya," Andri menambahkan.
"Dari semua itu kita terus akan bertransformasi sampai tahun-tahun berikutnya, sehingga program utama yang kami sebut Five Bold Moves itu semuanya berjalan tuntas untuk keberlangsungan bisnis Telkom Group," imbuhnya.
Lebih lanjut, diungkapkan bahwa sampai akhir September 2023, Telkom sudah membukukan pendapatan sebesar Rp 111,2 triliun, atau meningkat Year-on-Year (YoY) 2,2 persen.
Advertisement