Sri Mulyani: Investor Tak Mau Datang jika BUMN Terlalu Dominan

Sri Mulyani menyatakan, keberadaan investasi asing sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Agu 2019, 18:45 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2019, 18:45 WIB
Sah, Jokowi Teken Aturan THR dan Gaji ke-13 PNS
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberi keterangan terkait THR di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5). THR dan gaji ke-13 juga diberikan kepada para pensiunan, PNS, prajurit TNI, dan anggota Polri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi tidak akan masuk ke dalam negeri apabila Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terlalu mendominasi bisnis di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam diskusi perekonomian Indonesia dengan tema Resilience amid Increasing Global Uncertainty.

Dia mengatakan, keberadaan investasi asing secara langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas. Sebab, investasi asing akan membuat produktivitas lebih cepat melaju melalui teknologi dan inovasi.

"Karena jika kita ingin meningkatkan produktivitas melalui teknologi dan inovasi peran investasi khususnya Foreign Direct Investment (FDI) sangat penting. FDI dan investasi tidak akan datang jika negara mendominasi," ujar Sri Mulyani di Kantornya, Jakarta, Kamis (1/8).

Sri Mulyani melanjutkan, untuk membuat investasi di Indonesia menarik maka porsi pengelolaan harus diseimbangkan. "Jadi bagi kami ini adalah penting untuk terus mengkalibrasi peran swasta dan BUMN untuk menciptakan persaingan yang sehat," jelasnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, Presiden Jokowi sendiri menginginkan BUMN dapat bersaing namun tidak menutup peran investasi asing. Keberadaan investor asing juga menandakan Indonesia merupakan negara yang terbuka untuk investasi.

"Secara general kan kita lihat untuk bisa menarik investment climate, kita perlu untuk menciptakan suatu lingkungan yang open dan competitive dan yang selama ini ingin dilakukan bapak presiden," tandas Sri Mulyani.

Anggun P. Situmorang

Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Industri Perbankan Sehat, Ekonomi Indonesia Stabil di Kuartal II 2019

Layanan Perbankan di Masa Libur Idul Fitri
Nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta, Rabu (28/6). Bank Mandiri memberikan layanan perbankan terbatas kepada nasabah secara bergantian pada musim liburan Idul Fitri 26-30 Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, rapat reguler KSSK mencatat kondisi ekonomi Indonesia pada triwulan II-2019 terjaga dengan baik. Kondisi tersebut ditopang oleh industri perbankan yang tetap sehat dan pasar keuangan domestik yang cukup kondusif.

"Hasil pantauan tersebut dari sisi perekonomian Indonesia, sisi moneter fiskal, pasar keuangan, lembaga jasa keuangan dan penjaminan simpanan rapat menyimpulkan bahwa stabilitas sistem keuangan triwulan II-2019 stabilitas sistem keuangan domestik tetap baik," ujarnya di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Sri Mulyani mengatakan, ada 3 faktor yang memperngaruhi terjaganya kondisi ekonomi dalam negeri. Pertama adalah ketidakpastian pasar keuangan global agak menurun dengan adanya langkah-langkah yang dilakukan oleh bank-bank sentral di negara maju dan juga diikuti oleh bank-bank sentral di negara berkembang yang melakukan pelonggaran moneter.

"Termasuk yang dilakukan oleh bank sentral Amerika yang akan diprediksi akan menurunkan suku bunga kebijakan moneter nya," jelasnya.

Faktor kedua yang mempengaruhi adalah imbal hasil investasi portofolio di Indonesia masih kompetitif dan menarik dan ini meningkatkan efertite dari capital inflow di Indonesia, termasuk dengan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas yang terjaga.

Faktor ketiga, dilanjutkan Sri Mulyani, membaiknya persepsi terhadap prospek ekonomi Indonesia dengan meningkatnya sevoreign Indonesia dan juga perkembangan positif di sektor yang menimbulkan optimisme terutama pasca pemilihan umum.

"Berbagai perkembangan ini telah menyebabkan aliran masuk modal asing ke Indonesia dan ini kemudian menyebabkan terjadi perkuatan nilai tukar Rupiah kita dan juga meningkatkan kinerja dari pasar obligasi negara maupun pasar saham," tandasnya.

Sri Mulyani Bakal Gandeng Selebgram Tangkal Isu Hoaks

(Foto: Liputan6.com/Tommy Kurnia Rony)
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan hak pilihnya di TPS 77 di Bintarto Jaya (Foto:Liputan6.com/Tommy Kurnia)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri seminar Keterbukaan Informasi Publik dengan tema Era Keterbukaan Informasi. Seminar tersebut dihadiri oleh berbagai perwakilan pemerintah dari beberapa provinsi dan Kementerian/Lembaga.

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani menjelaskan pentingnya menyediakan informasi yang valid dan transparan kepada masyarakat di era teknologi yang semakin maju. Dia juga mengatakan akan mengajak influenser seperti youtuber dan selebgram menyebar informasi seputar keuangan negara.

"Kami akan gunakan influencer juga agar masyarakat punya appetite informasi-informasi keuangan negara. sehingga mereka tak dihinggapi informasi yang salah," ujar Sri Mulyani di Aula Mezanine, Jakarta, Senin (29/7/2019).

Informasi yang beredar pada masyarakat sering kali tak sesuai dengan yang seharusnya yang kemudian digunakan untuk menyebar kebohongan. Hal ini kemudian, harus diantisipasi agar tidak membuat masyarakat terpecah belah.

"Di era keterbukaan informasi ini persoalan paling rumit terlalu banyak informasi dan kebanyakan garbage informasi," jelas Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut pun mengajak masyarakat mulai dari youtuber dan selebgram untuk memerangi berita yang bersifat hoaks. Dengan begitu, informasi sapat diterima baik oleh masyarakat tanpa menimbulkan polemik.

"Kita memang berperang informasi di tengah banyaknya disinformasi, Seolah informasi benar tapi itu menyesatkan. Jadi bagaimana masyarakat bisa bedakan hoaks dan kredibel itu suatu peperangan hari ini. Kita akan terus menerus meminta kepada seluruh stakeholder yang bisa influence keseluruhan," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya