Obama Minta Inggris Tetap Jadi Anggota Uni Eropa

Obama mengatakan Inggris harus tetap berada di UE.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 08 Jun 2015, 14:44 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2015, 14:44 WIB
[Bintang] Obama Juga Pernah Muda
Obama masa kini | via: en.wikipedia.org

Liputan6.com, Berlin - Wacana keluarnya Inggris dari Uni Eropa terus bergulir. Bahkan kemungkinan Negeri Ratu Elizabeth itu keluar dari Organisasi negara benua biru semakin membesar.

Penyebab besarnya dukungan itu adalah, 50 orang anggota parlemen dari partai berkuasa dari Partai Konservatif menyatakan memberi mendukung secara penuh keluarnya Inggris dari UE.

Namun, di tengah arus dukungan tersebut, Presiden Amerika Serikat Barack Obama malah menyarankan langkah berbeda pada Inggris. Dia mengatakan Inggris harus tetap berada di UE.

"Saya mengingatkan salah satu nilai penting yang akan dimiliki Inggris jika dia masih menjadi anggota UE adalah kepemimpinan dan kekuatan untuk menghadapi tantangan global," sebut Obama seperti dikutip dari Reuters, Senin (9/6/2015).

Pernyataan Obama tersebut pun disampaikan di depan Perdana Menteri (PM) Inggris, David Cameron. Kedua pemimpin dunia ini sedang berada di Jerman dalam rangka pertemuan G7.

Obama menambahkan, oleh karena banyak keuntungan jika Inggris masih berada di UE, maka dia berharap negara sekutunya tersebut mengurungkan niat meninggalkan UE.

"Kami begitu menginginkan Inggris tetap berada di UE karena kami berpikir pengaruh negara itu sangat positif tidak hanya bagi Eropa tetapi juga bagi dunia," sambung Obama.

Meski sudah banyak pihak luar yang menginginkan Inggris tetap bersama UE, PM Cameron sepertinya tetap bersikukuh dengan pendiriannya. Bahwa di 2017 nanti harus ada referendum apakah Inggris tetap di UE atau tidak.

Sementara menurut Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond, peluang negaranya tak tercerai dengan UE tetap ada. Namun itu bisa terwujud jika UE benar-benar melakukan reformasi di sejumlah sektor penting.

"Sudah jelas UE tidak bekerja dengan baik pada saat dan sudah tidak sesuai dengan abad 21, meski demikian kami masih berharap UE bisa berbebenah," pungkas Philip. (Ger/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya