Menengok Rumah Rakitan Ala IKEA untuk Pengungsi Suriah

IKEA bekerjasama dengan UNHCR dan desainer industrial menciptakan perlindungan rakitan bagi pengungsi terlantar.

oleh Rio Christa Yatim diperbarui 19 Des 2015, 19:41 WIB
Diterbitkan 19 Des 2015, 19:41 WIB
IKEA-01
IKEA bekerja sama dengan UNHCR (Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi) telah membuat perlindungan sementara rakitan bagi pengungsi terlantar di Irak. (Domain.com.au)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan raksasa penjual perabot asal Swedia, IKEA  bekerja sama dengan UNHCR (Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi) telah membuat rumah atau tempat perlindungan sementara rakitan bagi pengungsi terlantar di Irak.

Dilansir dari Domain.co.au, Sabtu (19/12/2015), proyek ini berawal 5 tahun lalu ketika desainer industrial asal Swedia Johan Karlsson, bekerja sama dengan IKEA Foundation untuk membuat upaya sosial bernama 'Better Shelter.'

Setiap unit dilengkapi dengan panel surya dan lampu yang mampu bertahan hingga 3 tahun. (Domain.com.au)

Karlsson menyadari pentingnya tempat perlindungan yang kokoh dan lebih aman, ketika menjadi sukarelawan di perkemahan pengungsi di Swedia dan luar negeri.

Hasil dari kerjasama itu menciptakan perlindungan yang mudah dirakit, tanpa memerlukan perkakas tambahan. Persis dengan perabotan-perabotan IKEA. 

Setiap unit dilengkapi dengan panel surya dan lampu yang mampu bertahan hingga 3 tahun.

Setelah melakukan serangkaian pengiriman kecil-kecilan, UNHCR telah melakukan pemesanan sebanyak 10.000 unit pada awal tahun ini. Hingga kini sudah ada sekitar 520 rumah-rumahan yang telah tiba di perkemahan transit di Yunani bagi pengungsi Suriah.

Penampakan dari dalam unit Better Shelter. (Domain.com.au)

Setiap unit memiliki ukuran 17,5 meter per segi, memberikan peluang bagi penghuinya untuk berdiri di dalam ruangan dan mengunci pintu dari dalam untuk keamanan tambahan.

Menurut Quartz, setibanya di lokasi perlindungan, rumah rakitan datang dalam dua kotak kardus. Butuh 4 hingga 8 jam untuk merakitnya.

Setiap unit diperkirakan seharga US$ 1.150 atau sekitar Rp 14 juta.

Shaun Scales selaku kepala dari Shelter and Settlement di UNHCR mengatakan rumah rakitan ini secara besar-besaran akan meningkatkan kehidupan orang-orang yang terkena dampak krisis di seluruh dunia.

"Unit perumahan pengungsi merupakan pengembangan baru yang menyenangkan... Langkah ini juga memberikan alternatif untuk membantu mereka yang memerlukan," ungkap Scales melalui sebuah pernyataan.

Saksikan juga video wisata alam menarik berikut ini: 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya