Liputan6.com, Tehran - Pemerintah Iran sebut sekitar 12 orang tewas dan lusinan orang terluka dalam serangan teror ganda di kompleks Parlemen dan Makam Ayatollah Khomeini di Teheran. Serangan di kedua tempat tersebut melibatkan pelaku bersenjata dan ledakan bom.
Kelompok ISIS mengklaim bertanggungjawab atas kedua serangan teror tersebut. Klaim tersebut dikabarkan oleh firma intelijen dan terorisme berbasis di Amerika Serikat yang rutin memantau aktivitas ISIS, SITE Intelligence Group.
Baca Juga
Tak hanya itu, kelompok teror tersebut sempat mempublikasikan video propaganda yang seakan-akan menunjukkan aktivitas para pelaku teror saat melakukan aksinya di dalam kompleks parlemen.
Advertisement
Serangan teror di parlemen terjadi ketika empat orang bersenjata senapan laras panjang menyerbu ke dalam gedung kompleks. Salah satu pelaku dilaporkan meledakkan diri di dalam gedung saat polisi mulai melakukan pengepungan.
Suara tembakan sempat terdengar dari dalam gedung Parlemen. Sejumlah aparat polisi yang didukung oleh helikopter dan penembak jitu dilaporkan mengepung gedung tersebut.
Lima jam setelah laporan tersebut mencuat ke permukaan publik, media Iran mengatakan bahwa serangan teror telah dihentikan dan para pelaku berhasil dibunuh oleh aparat. Sejumlah media asing sempat memberitakan adanya situasi penyanderaan di dalam gedung, namun media Iran tidak mengonfirmasi peristiwa tersebut.
Sementara itu, serangan teror di kompleks Makam Ayatollah Khomeini terjadi beberapa saat setelah laporan serangan di gedung Parlemen mencuat. Kedua lokasi berjarak sekitar 19 km.
Peristiwa teror di kompleks Makam Ayatollah Khomeini ditandai dengan ledakan bom di perimeter luar. Ledakan itu merupakan sebuah bom bunuh diri. Selain itu, pelaku kedua dilumpuhkan oleh pasukan keamanan. Sejumlah pengunjung makam dilaporkan terluka.
Hingga kini, belum dapat dikonfirmasi apakah keempat pelaku benar-benar memiliki afiliasi dengan ISIS. Sejumlah media juga masih terus melakukan verifikasi, konfirmasi, dan memperbarui kabar.