Liputan6.com, New South Wales - Ganja sitaan senilai 12,5 juta dolar Australia (atau setara Rp 125 miliar) telah dibakar sebagai bagian dari operasi polisi di pantai utara negara bagian New South Wales (NSW), Australia.
Sejak November 2017, program pemberantasan ganja Kepolisian NSW telah mengamankan lebih dari 6.000 tanaman ganja yang ditemukan di lahan semak lebat yang mengelilingi distrik Tweed, Richmond dan Coffs Clarence.
Inspektur Detektif Peter McErlain mengatakan bahwa pengawasan udara telah menjadi taktik utama dalam menemukan banyak perkebunan ganja tersembunyi.
Advertisement
"Kami bekerja sangat erat dengan cabang penerbangan pendukung, dan PolAir adalah alat yang hebat untuk kami," katanya.
Baca Juga
"Itu bisa membawa kami ke padang semak yang sangat padat yang biasanya tidak bisa kami masuki, dan ini memainkan peran yang sangat penting."
Ganja sitaan senilai jutaan dolar tersebut pada hari Jumat 23 Februati 2018 dikirim ke tempat pemotongan kayu yang dirahasiakan di sebelah barat Bellingen, di mana tanaman besar itu dipotong dan dimasukkan ke sabuk pengaman, kemudian dikirim langsung ke dalam incinerator (alat pembakar).
Dikutip dari ABC Australia Plus, Minggu (25/2/2018), satu-satunya tanda yang tersisa sesudahnya adalah segumpal besar asap ganja yang menggumpal di langit.
Inspektur McErlain mengatakan bahwa kualitas dan ukuran tanaman ganja yang disita "jauh lebih besar dan lebih sehat" dibandingkan dengan daerah lain di negara bagian itu, terutama karena iklim di daerah tersebut.
Ia mengatakan, sejumlah besar uang dari hasil panen langsung ditujukan ke kejahatan terorganisasi.
Inspektur McErlain mengatakan, meski ada upaya terus-menerus dari polisi untuk menghentikan penanaman ganja ilegal, selalu ada persediaan konstan dari para pelaku untuk menggantikan mereka yang tertangkap.
Ketika ditanya mengapa begitu banyak sumber daya digunakan untuk melawan ganja dibandingkan dengan narkoba lain yang lebih keras, McErlain benar-benar menjawab tegas.
"Ganja, ada banyak perdebatan tentang ganja dan penggunaan ganja," sebutnya.
"Tapi pada akhirnya, ini adalah obat terlarang di bawah undang-undang NSW, dan kami akan menegakkan undang-undang tersebut."
Mulai Maret, akan ada tambahan sumber daya yang dimasukkan, dengan Skuad Penegakan Kawasan yang baru dibentuk di seluruh pantai utara untuk memutus jaringan distribusi obat-obatan terlarang, termasuk ganja dan sabu.
Ladang Ganja Senilai Rp 5,2 Miliar Ditemukan
Ladang ganja hidroponik ditemukan di Glenorchy, pinggiran utara Hobart, Australia pada Agustus 2017. Dalam penggerebekan tersebut, seorang pria Tasmania selatan turut ditangkap.
Dikutip dari ABC.net.au, pria itu dituntut dengan tuduhan perdagangan narkoba.
Polisi kemudian menyita lebih dari 8 kilogram tunas ganja, 25 tanaman dewasa, dan 47 tanaman ganja kecil dengan nilai perkiraan bernilai 520.000 dolar Australia atau setara Rp 5,2 miliar.
Kebun hidroponik yang digerebek di dua properti itu diduga milik seorang pria warga Glenorchy berusia 41 tahun. Ia dijadwalkan menghadapi persidangan bulan depan.
Pada November 2015 lalu, polisi yang melakukan penggerebekan di Mascot, Sydney juga menemukan ladang ganja hidroponik.
Kompleks hidroponik di Australia itu dijalankan di dalam kawasan industri Chalmers Crescent, dan mendapat pasokan daya listrik menggunakan puluhan titik pembagi listrik dengan kabel-kabel listrik yang malang melintang.
Advertisement