Liputan6.com, Manchester - Nama duo sejoli, Ian Brady dan Myra Hindley menjadi sorotan pada tahun 1966 di Inggris, atas perbuatan kejinya melakukan pembunuhan secara sadis terharap anak-anak. Tepat pada hari ini, 52 tahun silam, tepatnya 6 Mei 1966, pasangan tersebut dijatuhi vonis hukuman penjara seumur hidup.
Hakim menyatakan Brady dan Hindley bersalah karena telah membunuh tiga korban, yakni Edward Evans (17), Lesley Ann Downey (10), dan John Kilbride (12). Jasad ketiga korban ditemukan di kawasan Saddleworth Moor, Pennines, Inggris. Untuk itu, kasus ini dikenal sebagai "Pembunuhan Moor".
Ian Brady berprofesi sebagai staf administrasi kantor saham dari Glasgow dan Hindley adalah juru ketik dari Manchester, yang menetap di Manchester. Keduanya diketahui kerap membujuk anak-anak main ke rumah mereka.
Advertisement
Baca Juga
Setelah berhasil membujuk anak-anak, pasangan sadis ini menyiksa dan membunuh mereka yang tak bersalah. Bagi kedua pelaku, apa yang dilakukannya adalah suatu hal yang hebat.
Mengetahui aksi tersebut, saudara Hindley, David Smith melaporkan pembunuhan tersebut ke polisi. Smith menuturkan bahwa Brady sempat menyombongkan dirinya bahwa ia telah mengubur korban sebelumnya di Moor.
Selain informasi dari Smith, polisi menemukan sejumlah bukti pembunuhan, seperti foto yang menunjukkan Hindley berpose dengan anjingnya di suatu tempat, yang kemudian terungkap bahwa tempat lokasi foto tersebut adalah situs makam John Kilbride, sang korban.
Oleh karena itu, selain tiga korban yang masuk dalam pertimbangan putusan hakim, ada dua anak yang diyakini menjadi korban, yakni Pauline Reade dan Keith Bennet, yang hingga vonis dijatuhkan, belum ditemukan.
Brady dan Hindley menjalani hukuman di penjara sejak vonis diputuskan. Dan pada tahun 1980-an, polisi membawa kedua sejoli kembali ke Moor, untuk mencari mayat korban lainnya. Aparat akhirnya menemukan jasad Pauline Reade pada 1987. Sementara jejak makam Keith Bennet tak ditemukan.
Brady kemudian dipindahkan ke rumah sakit jiwa. Dan pada Oktober 1999, Brandy melakukan aksi mogok makan di rumah sakit jiwa Ashworth, Inggris.
Sementara Hindley mengupayakan agar bisa bebas pada tahun 1996, setelah menjalani hukuman seumur hidupnya (30 tahun), tapi permohonan untuk bebas ditolak otoritas. Bagi otoritas, nyawa harus dibayar nyawa. Hindley kembali mengajukan bebas pada Maret 2000, namun tetap ditolak.
Hindley pada akhirnya meninggal dunia pada 15 November 2002, karena penyakit infeksi dada yang parah. Saat itu, ia berusia 60 tahun. Sementara Brady meninggal pada 15 Mei 2017 di rumah sakit jiwa Ashworth, Inggris.
Sejarah lain mencatat pada 6 Mei 1941, Joseph Stalin menjadi perdana menteri Rusia. Sementara pada 6 Mei 2007, Nicolas Sarkozy memenangkan pemilihan presiden di Perancis.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini: