Liputan6.com, Amman - Setidaknya 18 orang dilaporkan tewas setelah banjir bandang menerjang sebuah bus sekolah di dekat Laut Mati, Yordania. Sebagian besar korban meninggal adalah anak-anak.
Otoritas kemudian meluncurkan operasi pencarian pada Kamis, 25 Oktober waktu setempat, untuk mencari korban selamat. Misi ini melibatkan penyelam tentara Yodania.
Baca Juga
Sementara itu, negara tetangganya, Israel, mengatakan bahwa pihaknya membantu dengan menerjunkan helikopter pencarian dan penyelamatan. Demikian seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (26/10/2018).
Advertisement
"Tim SAR telah menyelamatkan 34 orang, beberapa di antaranya terluka parah," kata sumber pertahanan sipil Yordania yang namanya tidak disebutkan. "Bus itu membawa sekitar 40 anak dan guru mereka."
Kebanyakan korban tewas adalah anak-anak di bawah usia 14 tahun. Selain itu, korban tewas dan terluka juga berasal dari keluarga yang sedang piknik di lokasi kejadian, menurut tim SAR tanpa membeberkan jumlah pastinya.
Rumah sakit di daerah itu kini sedang bersiaga. Seorang pejabat pertahanan sipil --dikutip dari televisi pemerintah-- mengatakan bahwa jumlah korban diperkirakan akan meningkat.
Polisi dan militer Israel menyebut, pasukan mereka dikirim atas permintaan pemerintah Yordania. "Para prajurit ... membantu menemukan yang hilang. terlepas dari kondisi cuaca buruk," kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Saat insiden terjadi, wilayah di tempat kejadian perkara --di Yordania-- memang sedang dilanda badai musim dingin pertama, setelah musim panas. Hujan lebat dan angin kencang juga diperkirakan menghantam area tersebut.
Dalam kasus yang lain, seorang bocah berusia 4 tahun tewas di Israel selatan ketika dia tersapu oleh banjir, media setempat melaporkan.
Pada bulan April, 9 remaja Israel yang melakukan perjalanan ke selatan Laut Mati, dikabarkan meninggal dalam banjir serupa.
Saksikan video pilihan berikut ini: