Pria Asal Jepang Ini Terpapar Virus Corona Dua Kali

Pria Jepang berusia tujuh puluhan itu pertama kali dinyatakan positif Virus Corona COVID-19 pada 14 Februari 2020, saat naik kapal pesiar Diamond Princess. Hasil tes terbarunya menunjukkan virus yang sama.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 17 Mar 2020, 10:25 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2020, 10:25 WIB
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Liputan6.com, Tokyo - Seorang pria asal Jepang yang sebelumnya dinyatakan sembuh dari Virus Corona sekitar tiga minggu lalu, kini harus kembali ke rumah sakit lantaran terpapar virus serupa untuk yang kedua kalinya.

Pria Jepang berusia tujuh puluhan itu pertama kali dinyatakan positif 14 Februari saat menaiki kapal pesiar Diamond Princess, demikian dikutip dari laman The Sun, Selasa (17/3/2020).

Dia kemudian turun dan dimasukkan ke karantina di fasilitas medis di Tokyo dan menyelesaikan semua pada 2 Maret, menurut kantor berita Jepang NHK.

Setelah dinyatakan sembuh, ia kembali ke kampung halamannya di Prefektur Mie, di wilayah Kansai, menggunakan transportasi umum.

Namun, ia kembali menunjukkan gejala virus tersebut pada Kamis, 12 Maret lalu dengan suhu tubuh mencapai 39 derajat Celsius.

Hingga akhirnya, pada 14 Maret 2020 ia kembali ke rumah sakit untuk menjalani tes ulang dan dinyatakan positif terpapar Virus Corona COVID-19.

Seorang direktur rumah sakit di Beijing, Li Qingyuan, percaya bahwa orang-orang tertentu, termasuk mereka yang immunocompromised, mungkin juga berisiko lebih tinggi tertular virus.

Pandangan Ahli

Khawatir Virus Corona COVID-19, Warga Malaysia Beraktivitas Pakai Masker
Seorang wanita mengenakan masker di tengah kekhawatiran akan penyebaran virus corona COVID-19, di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, (13/2/2020). Total kematian akibat virus tersebut di Provinsi Hubei hingga Rabu (12/2) mencapai 1.310 orang. (AFP/Mohd Rasfan)

Ahli virologi di School of Life Sciences, Universitas Sussex, Dr Edward Wright, mengatakan: "Mungkin ada beberapa alasan mengapa seseorang dapat menguji positif, kemudian negatif, kemudian positif lagi.

"Ini bisa saja merupakan kesalahan dalam tes diagnostik, atau ada beberapa contoh virus menjadi persisten. Virus Corona tidak diketahui menjadi persisten, tetapi kita belum tahu.

"Tidak mungkin terinfeksi ulang, tetapi itu juga bukan sesuatu yang bisa dikesampingkan," katanya kepada The Independent.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan bahwa tanggapan kekebalan terhadap COVID-19 belum dipahami, mengatakan bahwa pasien yang terinfeksi dengan Mers-CoV kemungkinan tidak akan diinfeksi ulang segera setelah mereka pulih, tetapi belum diketahui apakah perlindungan kekebalan serupa akan diamati untuk pasien dengan COVID-19.

Orang yang telah terinfeksi harus mengikuti langkah-langkah kebersihan yang digariskan oleh NHS dan otoritas kesehatan lainnya, termasuk menjaga jarak dari orang yang sakit, membatasi perjalanan, sering mencuci tangan dengan sabun dan air, membersihkan permukaan dan alat desinfektan seperti keyboard dan telepon, tidak menyentuh wajah atau janggut Anda, dan berupaya menutup dengan tisu saat batuk dan bersin agar cairan tak mengenai orang lain.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya