Thailand Makin Longgarkan Aturan Turis Asing, Tes Antigen hingga Gandakan Kedatangan

Mulai bulan depan, Thailand berencana menggunakan tes cepat antigen, bukannya tes PCR, untuk mempersingkat waktu tunggu bagi turis.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Nov 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2021, 10:00 WIB
Geliat Turis di Pulau Phuket Thailand
Karyawan restoran mengundang orang yang lewat saat para turis memanfaatkan program "Kotak Pasir Phuket" untuk pengunjung yang divaksinasi penuh terhadap virus corona Covid-19 di pulau Phuket Thailand (25/10/2021). (AFP/Mladen Antonov)

Liputan6.com, Bangkok - Thailand telah menerima lebih dari 100 ribu pengunjung setelah meluncurkan sebuah program yang memungkinkan turis yang telah divaksinasi COVID-19 untuk tidak masuk karantina pada awal bulan, kata seorang pejabat pada Jumat (26/11).

Angka tersebut hampir sama dengan jumlah kedatangan pada 10 bulan pertama tahun ini, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu (27/11/2021).

Mulai bulan depan, Thailand berencana menggunakan tes antigen, bukannya tes PCR, untuk mempersingkat waktu tunggu bagi turis, kata juru bicara satgas virus corona Taweesin Wisanuyothin.

Ini merupakan langkah yang diharapkan dapat mendorong peningkatan lebih jauh untuk sektor vital bagi Thailand tersebut.

Menggenjot Angka Kedatangan Wisatawan

Geliat Turis di Pulau Phuket Thailand
Orang-orang duduk di sebuah bar, saat para turis memanfaatkan program "Kotak Pasir Phuket" untuk pengunjung yang divaksinasi penuh terhadap virus corona Covid-19 di pulau Phuket Thailand (25/10/2021). (AFP/Mladen Antonov)

Namun jumlah tersebut masih jauh di bawah angka normalnya. Thailand menerima 40 juta turis pada tahun 2019. Sebagian bisnis dan turis yang kembali telah mengeluhkan restriksi terkait pandemi yang masih berlaku.

Misalnya, di destinasi wisata seperti Bangkok, pub, bar dan kelab malam tutup dan restoran tidak boleh menjual minuman beralkohol setelah pukul 9 malam.

Tempat-tempat tersebut memiliki sirkulasi udara yang buruk dan telah menjadi lokasi klaster sebelumnya, kata Taweesin.

Para pejabat kesehatan bekerja sama dengan para pengusaha untuk menerapkan langkah-langkah, termasuk melakukan tes COVID bagi staf setiap tiga hari sekali yang dapat memungkinkan usaha mereka buka kembali nantinya, ujar Taweesin.

Thailand telah melaporkan hampir 2,1 juta infeksi dan 20.645 orang meninggal karena COVID, mayoritasnya terjadi sejak April.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya