Liputan6.com, Mexico City - Istri gembong narkoba Meksiko Joaquin “El Chapo” Guzman pada Selasa (30/11) dijatuhi hukuman tiga tahun penjara setelah mengaku bersalah membantu suaminya menjalankan organisasi kriminal bernilai miliaran dolar itu.
Emma Coronel Aispuro juga membantu suaminya merencanakan pelarian dramatis melalui terowongan yang digali di bawah sebuah penjara di Meksiko pada 2015 dengan menyelundupkan jam tangan yang memiliki penunjuk arah atau GPS kepadanya, yang disamarkan sebagai makanan. Demikian seperti dilansir dari laman VOA Indonesia, Kamis (2/12/2021).
Baca Juga
Tim jaksa memaparkan hal itu dalam sidang di pengadilan federal di Washington. Jam tangan itu membantu mereka yang menggali terowongan untuk menentukan lokasi El Chapo dan menghubunginya.
Advertisement
Pemimpin kartel Sinaloa itu kembali ditangkap setahun kemudian.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Vonis 3 Tahun Penjara
Jaksa meminta agar Emma Coronel dijatuhi vonis empat tahun penjara, tetapi hakim distrik Amerika Rudolph Contreras menjatuhkan hukuman yang lebih ringan, dengan mengatakan peran perempuan itu adalah bagian kecil dari organisasi yang jauh lebih besar.
Penangkapannya tampaknya tidak mengurangi kerugian yang disebabkan oleh keberadaan kartel itu, kata Contreras. “Tampaknya tidak ada hal anggota kartel itu yang berkurang,” tambahnya.
Sebelumnya Emma Coronel menghadapi minimal hukuman 10 tahun penjara, tetapi ia memiliki peluang dari kebijakan yang disebut “safety valve,” yang memberi keringanan karena ia tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya, tidak dinilai sebagai pemimpin kartel itu dan tidak terlibat dalam aksi kekerasan.
Pengacara Emma Coronel, Jeffrey Litchman juga berhasil menunjukkan bahwa perempuan yang berasal dari keluarga miskin itu baru berusia 17 tahun ketika bertemu Guzman, yang kemudian menikahinya pada hari ulang tahunnya yang ke 18.
“Ini dimulai ketika anak di bawah umur yang sangat mudah dipengaruhi ini menikah dengan laki-laki kuat yang berusia tiga puluh tahun lebih tua,” ujar Lichtman.
Emma Coronel menyampaikan “penyesalan atas tindakannya dan kerugian yang ditimbulkan,” ketika berbicara dalam bahasa Spanyol dengan bantuan penerjemah pengadilan. “Saya di sini memohon pengampunan Anda,” ujarnya. Ia meminta agar dijatuhi hukuman yang masih memungkinkannya melihat putri kembarnya yang berusia sembilan tahun tumbuh dewasa.
Emma Coronel sebelumnya mengaku bersalah atas tiga pelanggaran federal sebagai bagian dari kesepakatan dengan jaksa federal.
Ia juga telah menyerahkan uang sebesar $1,5 juta.
Advertisement