Korban Tewas Akibat Topan Rai di Filipina Naik Jadi 375 Orang

Sedikitnya 375 orang tewas akibat bencana Topan Rai.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 21 Des 2021, 15:01 WIB
Diterbitkan 21 Des 2021, 15:01 WIB
Topan Rai Sapu Filipina, Warga Kota Cebu Tanpa Listrik
Warga mengisi daya ponsel mereka secara gratis di sebuah mal saat sebagian besar kota Cebu masih tanpa listrik akibat Topan Rai di Filipina, Sabtu (18/12/2021). Komunikasi dan listrik padam di beberapa bagian Filipina pada hari Jumat, membuat upaya penyelamatan menjadi sulit. (AP/Jay Labra)

Liputan6.com, Manila - Sedikitnya 375 orang diketahui tewas setelah badai dahsyat melanda Filipina.

Dilansir dari laman BBC, Selasa (21/12/2021), badai topan Rai dengan kecepatan angin sekitar 195km/jam (120mph) - membuat sekitar 400.000 orang berlarian menyelamatkan diri.

Sedikitnya 500 orang terluka dan 56 lainnya dilaporkan hilang oleh polisi setempat.

Tetapi menentukan skala kerugiannya masih sulit, karena komunikasi ke sejumlah daerah telah terputus.

Ada kekhawatiran tanah longsor yang meluas dan banjir mungkin telah merenggut lebih banyak nyawa.

"Banyak daerah tidak memiliki akses listrik, tidak ada komunikasi, sangat sedikit air," kata ketua Palang Merah Filipina, Richard Gordon, kepada BBC.

"Ada beberapa daerah yang tampaknya telah dibom lebih buruk daripada Perang Dunia Kedua." 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pencarian Bantuan

Kondisi Filipina Usai Dihantam Topan Rai
Seorang pria berdiri di samping rumah yang rusak di sepanjang sungai yang meluap akibat Topan Rai di Talisay, provinsi Cebu, Filipina tengah, Jumat (17/12/2021). Topan kuat mengakibatkan banjir sehingga menjebak penduduk di atap, menumbangkan pohon, dan memutus aliran listrik. (AP Photo/Jay Labra)

Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah telah meluncurkan permohonan darurat mencari 20 juta franc Swiss (£ 16m; $ 22m) untuk mendanai upaya bantuan jangka panjang.

"Tim darurat Palang Merah melaporkan pembantaian total di daerah pesisir," kata Gordon.

"Rumah, rumah sakit, sekolah dan bangunan masyarakat telah hancur berkeping-keping."

Relawan berada di tempat kejadian memberikan bantuan mendesak "untuk orang-orang yang telah kehilangan segalanya", katanya.

Ribuan personel militer, penjaga pantai, dan pemadam kebakaran telah dikerahkan di daerah-daerah yang terkena dampak paling parah di negara itu untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan. 

Pesawat militer dan kapal angkatan laut membawa bantuan ke daerah yang paling parah dilanda bencana.

Sementara itu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah melakukan inspeksi udara di daerah-daerah yang dilanda badai.

Video yang diposting di media sosial oleh para pembantunya menunjukkan kerusakan parah di pulau Siargao, Dinagat dan Mindanao.


Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron:

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya