Liputan6.com, New York City - Sejarah tercetak, hari ini pesawat penjelajah antariksa dari AS, Mariner 9, telah menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang mengorbit planet lain, berayun ke lintasan yang direncanakan di sekitar Mars tanpa hambatan.
Mengutip dari laman BBC On This Day, Sabtu (12/11/2022), sebuah mesin beroperasi pada pukul 23.37 GMT dan menempatkan pesawat Mariner 9 ke orbit elips di sekitar Planet Merah yang ditetapkan sehingga dapat membawanya dalam jarak 800 mil (1.290 km) dari permukaan planet.
Baca Juga
Tiga misi sebelumnya, Mariners 4, 6 dan 7, telah terbang melewati Mars, tetapi tidak ada yang lebih dekat dari 2.000 mil (3.200 km).
Advertisement
Mariner 9Â mengelilingi planet itu dua kali sehari selama tiga bulan, mengirimkan lebih dari 5.000 gambar yang mencakup 70% permukaan.
Badai Debu
Saat itu, Mariner 9 diharapkan dapat memetakan tudung kutub putih Planet Mars yang diyakini terdiri dari karbon dioksida, serta memberikan petunjuk penting tentang kemungkinan adanya kehidupan.
Namun, foto-foto pertama yang diambil saat mendekati planet Mars, mengecewakan.
Badai debu besar yang dimulai pada 22 September telah mengirimkan awan merah besar dengan kecepatan tinggi melintasi sebagian besar permukaan planet.
Permasalahan itu memicu ilmuwan NASA memprogram ulang wahana antariksa itu dalam jarak jutaan mil, untuk menunggu sampai badai debu mereda sebelum melanjutkan misinya.
Ahli geologi yang berharap untuk melihat lebih dekat fitur-fitur di Planet Mars kecewa, tetapi ilmuwan atmosfer senang.
Dr. Bradford Smith, salah satu penyelidik Mariner, mengatakan badai itu "belum pernah terjadi sebelumnya", dan mengatakan itu adalah "kesempatan yang tidak biasa untuk mempelajari fenomena atmosfer dinamis di Mars".
Pegunungan
Beberapa waktu setelah itu, para ahli mengatakan badai mulai reda dan beberapa fitur sudah terlihat melalui kegelapan.
Beberapa pesawat yang pertama dirilis oleh Jet Propulsion Laboratory di California, yang menjalankan misi Mariner, menunjukkan empat titik hitam mencolok muncul di atas kabut.
Para ilmuwan mengatakan itu adalah puncak gunung di dekat tutup kutub selatan.
Otoritas Soviet kemudian memberi tahu NASA bahwa dua pesawat Rusia, Mars 2 dan Mars 3, seperti yang diduga, mencoba mendarat di Mars setelah itu.
Kedua pesawat ruang angkasa itu telah mengikuti di belakang Mariner 9 dalam perjalanan lima bulannya ke planet Mars.
Kemudian, untuk pertama kalinya, "hot line" (jaringan informasi) dibuat antara Jet Propulsion Laboratory dan Soviet Academy of Sciences untuk bertukar temuan penting mengenai Mars.
Advertisement
Mendarat di Mars
Sebulan sebelum badai mereda, para ilmuwan melihat gambar pertama yang benar-benar jelas dari permukaan Mars.
Mereka menunjukkan sebuah planet dengan aktivitas seismik yang sangat besar, dengan gunung berapi raksasa dua kali lebih tinggi dari yang terbesar yang ditemukan di Bumi, dan ngarai besar yang membentang 3.000 mil (4.800 km) melintasi permukaannya -- yang terbesar di tata surya.
Ada juga saluran yang menunjukkan bahwa air pernah mengalir di Mars.
Mariner 9 mengorbit planet ini jauh lebih lama dari yang diperkirakan. Dua kamera televisinya mengembalikan 7.329 foto sebelum kontak berakhir pada 27 Oktober 1972.
Pesawat luar angkasa Soviet, Mars 2, tiba tak lama sebelum Mariner 9 dan jatuh akibat badai debu. Mars 3 mendarat di permukaan, tetapi tidak berfungsi setelah 20 detik.
Pendaratan sukses pertama di permukaan Mars dilakukan oleh Viking 1 lima tahun kemudian pada 1976.
Periode eksplorasi intensif Mars lainnya dimulai ketika Pengamat Mars tiba pada 1993.
Yang paling sukses adalah Mars Odyssey 2001, yang menyusun peta geologi planet paling detail yang pernah ada, mengubah pengetahuan kita tentang terbuat dari apa Mars itu.
Foto Mars pertama Bidikan Teleskop James Webb Bisa Ungkap Lebih Banyak Soal Atmosfer
Sementara itu, penelitian ruang angkasa di masa sekarang telah mampu membuat teleskop yang dapat membidik penampakan permukaan Mars dengan jelas.
Teleskop Luar Angkasa James Webb (James Webb Space Telescope/JWST) terus memotret gambar planet di Tata Surya, dan koleksi terbarunya dinilai bisa sangat berguna untuk penelitian selanjutnya.
National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan European Space Agency (ESA) juga telah berbagi gambar awal Mars, yang diambil pada 5 September 2022, yang menjanjikan wawasan baru tentang atmosfer planet.
Data dari kamera near-infrared (NIRCam) bahkan sudah menampilkan sejumlah temuan yang mengejutkan. Demikian sebagaimana dikutip dari Engadget, Rabu (21/9/2022).
Sebagai permulaan, Hellas Basin raksasa anehnya lebih gelap daripada daerah terdekat pada waktu terpanas di hari itu (5 September 2022).
Seorang Spektroskopi Atmosfer dri NASA Giuliano Liuzzi dan Space.com mencatat, tekanan udara yang lebih tinggi di ketinggian cekungan yang lebih rendah telah menekan emisi termal.
Citra JWST juga memberi kesempatan kepada badan antariksa untuk berbagi komposisi atmosfer inframerah dekat Mars menggunakan susunan spektrograf di teleskop.
Â
Penulis: Safinatun Nikmah
Advertisement