Liputan6.com, Washington - Amerika Serikat kembali menembak jatuh objek terbang tak dikenal. Kali ini di atas Danau Huron di dekat perbatasan Kanada. Insiden ini merupakan yang keempat kalinya sepanjang Februari 2023.
Anggota kongres Elissa Slotkin mengungkapkan, objek terbang tak dikenal tersebut ditembak jatuh oleh pilot Angkatan Udara dan Garda Nasional pada Minggu (12/2/2023).
Baca Juga
"Kerja bagus oleh semua yang menjalankan misi ini," twit Slotkin.
Advertisement
Washington berada dalam siaga tinggi sejak militernya menembak jatuh balon mata-mata China pada Sabtu, 4 Februari 2023. Setelah puing-puing balon mata-mata dikumpulkan dan diteliti, pejabat mengonfirmasi bahwa objek tersebut digunakan untuk aktivitas spionase.
Namun, China membantah balon itu untuk memata-matai. Beijing mengklaimnya sebagai perangkat pemantau cuaca yang menyimpang dari jalur karena force majeure.
Berturut-turut
Pada Jumat (10/2), Presiden AS Joe Biden dilaporkan memerintahkan penembakan terhadap sebuah objek di langit Alaska. Kemudian pada Sabtu (11/2), objek terbang tak dikenali lainnya juga ditembak jatuh di Yulon, Kanada barat laut.
Pejabat AS belum secara terbuka mengidentifikasi dugaan ketiga objek tak dikenal yang ditembak jatuh. Baik AS dan Kanada masih bekerja untuk mengumpulkan sisa-sisa objek, tetapi pencarian di Alaska terhambat oleh kondisi Arktik. Demikian dikutip dari BBC, Senin (13/2).
"Benda-benda ini tidak mirip, dan jauh lebih kecil dari balon (yang ditembak jatuh pada 4 Februari) dan kami tidak akan secara definitif mencirikannya sampai kami dapat menemukan puing-puingnya," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional di Gedung Putih John Kirby.
Advertisement
Diyakini Balon Mata-Mata
Sedikit yang diketahui tentang objek yang ditembak jatuh pada Minggu. Pejabat belum memberikan rincian, baik tentang ukuran atau penampilannya.
Namun, sebelumnya pada Minggu, petinggi Demokrat di kongres mengatakan, para pejabat intelijen yakin benda-benda terbang yang ditembak jatuh pada Jumat dan Sabtu juga merupakan balon pengintai.
"Mereka percaya itu (balon), ya," kata Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer kepada ABC News, menambahkan bahwa ukuran objek tersebut jauh lebih kecil dibanding yang pertama ditembak jatuh di lepas pantai South Carolina.
"Intinya, sampai beberapa bulan lalu, kami tidak mengetahui balon-balon ini," katanya. "Kita mungkin bisa mengumpulkan seluruh balon ini untuk tahu persis apa yang terjadi."